Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemungutan Suara di Lapas Nusakambangan Berlangsung Ketat

Kompas.com - 17/04/2019, 15:17 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Proses pemungutan suara di sejumlah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, berlangsung ketat, Rabu (17/4/2019).

Kepala Lapas Batu Nusakambangan Erwedi Supriyatno mengatakan, proses pemungutan suara, khususnya di lapas super maximum security diatur secara bergantian, karena mempertimbangkan faktor keamanan.

“Jadi untuk mengatur pemungutan suara di lapas-lapas, tentunya karena mempertimbangkan keamanan, tetap kita atur sesuai panggilan per kamar atau per blok,” katanya saat dihubungi, Rabu (17/4/2019).

Erwedi menjelaskan, napi dari masing-masing kamar atau blok keluar secara bergantian untuk melakukan pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS) yang telah disiapkan di dalam lapas.

Baca juga: Surat Suara Tambahan untuk Ratusan Napi di Nusakambangan Dikirim Siang

“Setelah selesai (mencoblos), kembalikan ke kamarnya, gantian yang lainnya. Jumlahnya tergantung dari dalam kamar yang punya hak pilih, ada yang dua orang, ada yang tiga sampai empat orang, jadi nggak langsung banyak,” ujarnya.

Erwedi mengatakan proses pemungutan suara telah selesai dilakukan. Saat ini sedang berlangsung proses penghitungan suara.

“Alhamdulillah sampai saat ini berjalan aman dan tertib. Tadi juga ada kunjungan dari kabaharkam (Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri dan Kalapas Besi, sejauh ini berjalan tertib dan lancar,” kata dia.

Baca juga: Hanya Sebagian Napi Teroris Bakal Mencoblos di Nusakambangan, Sejumlah Nama Beken Sangat Bersemangat

Erwedi menyebut tadi sempat kekurangan surat suara untuk napi yang masuk dalam daftar pemilih tambahan (DPTb). Di Lapas Permisan kekurangan 60 surat suara, Lapas Kembang Kuning 99 surat suara dan Lapas Narkotika, namun ia tidak hafal jumlah kekurangannya.

“Tadi katanya akan dibawa kekurangannya, sampai sekarang saya belum bisa memberi informasi (apakah seluruh napi dapat menggunakan hak pilihnya atau tidak),” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com