Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Distribusi Logistik Pemilu di Papua, Dorong Perahu hingga Jalan Kaki Berjam-jam

Kompas.com - 16/04/2019, 16:54 WIB
Dhias Suwandi,
Khairina

Tim Redaksi

 

JAYAPURA, KOMPAS.com - Total terdapat 15.250 TPS di Papua yang akan menyelenggarakan Pemilu 2019. Dengan kondisi geografis yang sangat menantang, proses pendistribusian logistik tidaklah mudah.

Untuk wilayah pegunungan tengah Papua, sebagian besar pengiriman logistik harus dilakukan melalui moda transportasi udara karena belum terdapat akses transportasi darat.

Sedangkan untuk wilayah pesisir, prosesnya cukup berliku karena lokasi yang harus ditempuh cukup sulit dan umumnya harus dilalui dengan perahu berbadan kecil.

Salah satu pendistribusian yang cukup unik ada di Distrik Walai, Kabupaten Waropen.

Baca juga: KIP Aceh: Kurang Logistik Pemilu Ditutupi dari Daerah Lain

Untuk tiba di lokasi tersebut, logistik pemilu dari Distrik Botawa, ibu kota kabupaten harus menyebrang ke kabupaten terdekat dulu.

"Waropen ada satu distrik sangat rumit. Logistik dari gudang KPU lalu diantar ke pelabuhan dan dimuat ke dalam kapal kecil untuk diantar ke Kabupaten Nabire, lalu diantar menggunakan helikopter ke Distrik Walai yang merupakan perbatasan Waropen dengan Kabupaten Puncak," ungkap Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay, di Jayapura, Selasa (16/04/2019).

Bahkan, di Kabupaten Jayapura yang roda pembangunannya sudah cukup maju pun memiliki kendala tersendiri dalam pendistribusian logistik.

Hal ini terjadi di Distrik Airu, Kamikaru dan Naira.

Untuk ke lokasi tersebut, logistik harus diangkut menggunakan mobil dari Distrik Sentani sampai ke hulu sungai Mamberamo lalu diteruskan menggunakan perahu.

Total waktu yang dihabiskan dapat mencapai 12 jam perjalanan.

Baca juga: Kapal Perang Bantu Distribusikan Logistik Pemilu di Pulau Terluar NTT

Sementara Komisioner KPU Papua Diana Simbiak menyebut, proses pendistribusian yang menggunakan perahu umumnya ada di Kabupaten Mappi, Asmat, Biak, Waropen, Supiori, Mamberamo Raya dan Yapen.

Khusus Mappi, Mamberamo Raya dan Asmat, proses pengiriman harus melalui jalur sungai yang memiliki riak air cukup deras.

"Tapi di Mappi ada sungai yang sedang kering, jadi petugas yang mengantar logistik harus mendorong perahu sampai berjam-jam," katanya.

Lain lagi cerita dari Sekretaris KPUD Membramo Tengah, Atias Karoba. Menurut dia pendistribusian logistik ada yang dilakukan dengan berjalan kaki.

Tepatnya hal itu dilakukan untuk menuju Distrik Winam. Logistik yang sebelumnya ada di Distrik Karubaga hanya bisa diantar dengan kendaraan roda empat hingga ke Distrik Eragayam.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com