Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caleg PKS yang Tertangkap Tangan Bagi-bagi Uang Bantah "Money Politics"

Kompas.com - 16/04/2019, 15:35 WIB
Fitri Rachmawati,
Khairina

Tim Redaksi

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com-Muhamad Ali Akbar, caleg DPRD Kabupaten Lombok Timur Dapil I Dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tertangkap tangan masyarakat dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) lantaran diduga melakukan praktek politik uang di wilayah Dengen Timur, Kecamatan Selong, Lombok Timur, Senin malam (15/4/2019) membantah segala tuduhan tersebut.

"Itu bukan OTT, itu yang bagikan uang ibu-ibu di desa dari dana kosumsi yang saya berikan sebesar Rp 750.000. Uang itu dibagikan setelah saya pergi tidak ada di lokasi," kata Ali, Selasa (16/4/2019).

Ali membantah jika tertangkap tangan, namun dia tak memungkiri jika melakukan kesalahan telah melakukan kampanye di masa tenang.

"Salah saya di situ, melakukan kampanye di masa tenang, tapi barang bukti itu justru yang bagi bagi adalah ibu-ibu itu, bukan saya yang bagikan, bisa dikonfirmasi sama para ibu itu      ( warga wilayah Dengen Timur)," dalihnya.

Baca juga: Caleg PKS Tertangkap Tangan Bagi-bagi Uang karena Laporan Masyarakat

Saat ditanya bagaimana dia berada di lokasi itu, Ali mengatakan, dirinya ditelepon oleh perwakilan kelompok ibu-ibu yang minta dirinya datang melakukan sosialisasi.

Ali awalnya menolak dan mengatakan saat itu sudah memasuki hari tenang masa kampanye, namun karena didesak terus, dia akhirnya memenuhi permintaan kelompok ibu-ibu di wilayah Dengen Timur.

"Saya tanya mereka, apa yang saya siapkan, ya akhirnya saya siapkan untuk biaya kosumsi, kemudian tiba-tiba setelah saya ke sana dan meninggalkan lokasi, kok ada bagi bagi amplop berisi stiker dan uang. Ini sedang saya telusuri ibu-ibu itu, dan semua yang terjadi bukan OTT saya tidak merasa di OTT," katanya.

Kasat Rekrim Pokres Lombok Timur AKP I Made Yogi Purusa Utama mengatakan, dugaan politik uang yang diduga dilakukan caleg PKS terjadi pukul 17.00 Wita, di Dusun Dasan Gedang Lauk, Desa Denggen Timur, Kecamatan Selong, Lombok Timur.

Berdasarkan keterangan Amak Doni, salah seorang warga yang melihat kejadian tersebut, di rumah Ibu Ayu, datang seorang caleg DPRD Kabupaten Lotim Partai PKS Dapil I Nomor Urut 3 atas nama Muhamad Ali Akbar.

"Di mana pada saat itu caleg tersebut mengumpulkan beberapa orang masyarakat untuk diberikan amplop yang berisi uang sebanyak Rp 25.000 rupiah. Selanjutnya, caleg bersama salah seorang kawannya menerangkan masyarakat yang hadir tentang bagaimana cara memilihnya pada saat pemungutan suara Pemilu 2019 nanti pada tanggal 17 April 2019," terang Kasat Reskrim melalui keterangan tertulisnya.

Baca juga: 6 Fakta Serangan Fajar Sejumlah Oknum Caleg, Dimarahi Warga hingga Rampas Ponsel Petugas TPS

Caleg itu lalu diamankan ke kantor Bawaslu Kabupaten Lombok Timur, malam harinya setekah warga makin banyak berkumpul.

Barang bukti yang diamankan saat kejadian adalah amplop berisi stiker caleg dan uang pecahan Rp 20.000 rupiah dan Rp 5.000, spesimen, video dan foto serta 1 unit mobil kijang SX warna silver.

Aparat yang juga masuk dalam tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu) bersama kejaksaan, bawaslu, dan aparat kepolisian telah melakukan klarifikasi pada caleg PKS yang diduga melakukan politik uang, serta keterangan sejumlah saksi dari warga, termasuk Panwasdes Denggen Timur, Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) Dasan Gedang Daye.

Yogi menekankan, dilihat dari keterangan saksi, caleg tersebut melakukan pelanggaran kampanye pada masa tenang yang disertai dengan membagikan uang dengan maksud supaya masyarakat yang hadir memilihnya pada saat pemungutan suara Pemilu 2019 pada tanggal 17 April 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com