BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Perjuangan Apriliani, Korbankan Segalanya agar Anaknya Terbebas dari Kanker

Kompas.com - 16/04/2019, 10:57 WIB
Mico Desrianto,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tak pernah terpikir oleh Apriliani (29), seorang warga di Kota Ambon, Provinsi Maluku, bahwa  anak laki-laki yang telah lama dinanti kehadirannya mengalami penyakit kanker.

Anak laki-lakinya bernama Abi, usia menginjak 3,5 tahun. Seperti tingkah anak-anak seusianya, Abi begitu aktif bergerak. Keceriaan terus terpancar di wajah polosnya meski dirinya tengah mengalami kanker leukimia.

“Abi diagnosa leukimia saat usia 2.5 tahun,” papar Apriliani kepada Kompas.com, Senin (15/4/2019).

Apriliani bercerita jika kehidupan keluarganya berubah total saat sang anak didiagnosa mengalami kanker, terlebih saat dokter di Kota Ambon menyarankan agar Abi melakukan pengobatan di Jakarta.

“Menjadi sulit bagi kami untuk pindah dari kampung halaman, apalagi mengingat pengobatan kanker yang periodik dan memakan waktu yang lama,” lanjut Apriliani.

Dengan niat ingin melihat Abi sembuh, Apriliani dan suami nekat pergi ke Jakarta dengan modal seadanya. Bahkan harus rela meninggalkan mata pencaharian.

“Kami saat itu tak banyak berpikir selain bagaimana Abi sembuh,” papar Apriliani.

Beruntung bagi Apriliani, meski tak memiliki kenalan, setibanya di Jakarta, Abi sudah memiliki tempat tinggal yang layak selama menjalani pengobatan

Adalah “Rumah Kita” yang merupakan rumah singgah khusus anak penderita kanker yang diinisiasi oleh Yayasan Kasih Anak kanker Indonesia (YKAKI) bertempat di Jl Percetakan Negara XI, Jakarta Pusat.

“Kami diberitahu oleh dokter di Ambon jika ada rumah singgah penderita kanker khusus anak,” lanjut Apriliani.

Melihat interiornya, rumah singgah tersebut dibuat seperti taman bermain.

Di sini, terdapat beragam fasilitas yang dapat digunakan anak-anak penderita kanker agar merasa gembira sepanjang hari. Sebut saja mobil-mobilan, ayunan, dan berbagai jenis mainan.

Ketua YKAKI, Ira Soelistyo, menuturkan jika rumah singgah tersebut memiliki empat lantai yang dapat menampung hingga 50 anak bersama pendampingnya.

Rumah singgah ini memiliki ruang musik, ruang belajar, perpustakaan dan lainnya,” papar Ira.

Memuliakan anak penderita kanker

Meski dirinya dan sang suami sudah tak lagi bekerja, kemudahan demi kemudahan terus dirasakan Apriliani selama menemani Abi menjalani pengobatan.

Apriliani bercerita, jika segala keperluan dan kebutuhan Abi dan dirinya selalu terpenuhi selama satu tahun lamanya tinggal di rumah singgah tersebut.

Mulai dari bantuan biaya pengobatan yang tak dijamin oleh BPJS, transportasi saat menjalani pengobatan hingga keperluan pribadi.

Anak-anak sangat dimanjakan di rumah singgah ini, susu dan bahkan popok disediakan,” terang Apriliani.

Ihwal pernyataan Apriliani turut diteruskan oleh Ira Soelistyo, sebagai ketua YKAKI dirinya mengakui jika menerima banyak sekali bantuan dari donatur baik dari perorangan atau perusahaan.

“Alhamdulillah banyak yang peduli terhadap anak-anak,” sambung Ira.    

Kepedulian terhadap anak-anak penderita Kanker turut ditunjukkan oleh Tolak Angin Anak sebagai produk unggulan dari PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

Dihadiri oleh direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, Tolak Angin Anak memberikan donasi senilai Rp 350 juta yang akan digunakan untuk operasional rumah singgah.

Tak cukup sampai disitu, Tolak Angin Anak juga turut memberikan bantuan tunai langsung senilai Rp 1 juta kepada 33 orangtua anak penderita kanker, tak terkecuali orangtua Abi yakni Apriliani.

“Kami ingin memberikan kebahagiaan kepada anak-anak di rumah singgah. Semoga bantuan ini memberikan dampak yang signifikan bagi mereka,” tutur Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.

Tolak Angin Anak hadir ke rumah singgah YKAKI untuk menerbar kebahagiaan dan semangat kepada anak-anak penderita kanker.Humas PT Sido Muncul Tolak Angin Anak hadir ke rumah singgah YKAKI untuk menerbar kebahagiaan dan semangat kepada anak-anak penderita kanker.
Irwan mengaku kagum dengan pengelolaan rumah singgah YKAKI tersebut yang dinilainya sangat profesional. Irwan juga berharap nantinya akan banyak donatur yang percaya dengan niat baik dari YKAKI dan melakukan seperti apa yang tengah PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Muncul lakukan. 

“Semoga perusahaan lain tergerak hatinya untuk ikut terlibat,” sambung Irwan.

Demi menimalisir kejadian buruk, Apriliani berpesan kepada orangtua di Indonesia untuk lebih peka terhadap gejala kanker dan jangan menyerah saat menjalani proses pengobatan.

Dirinya menjadi contoh, jika persoalan dana bukan menjadi masalah berarti.

“Jika mau berusaha, tuhan pasti akan membukakan jalan. Terus semangat, karena semangat kita akan menular ke anak” tutup Apriliani.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com