Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Ma'ruf Amin dan "Power" Kepala Daerah, Untungkan Jokowi di Jawa Timur?

Kompas.com - 13/04/2019, 17:00 WIB
Andi Hartik,
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, mayoritas kepala daerahnya berasal dari partai politik koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf.

Sekretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Timur, Aminurakhman, yakin, power kepala daerah ini menguntungkan pasangan calon nomor urut 01.

Kepala daerah yang berasal dari parpol koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin, kata dia, secara langsung atau tidak, tetap mempunyai pengaruh terhadap pemilih.

Sebab, kepala daerah merupakan bagian dari simbol tokoh dan politik di masing-masing kabupaten/kota. Bagaimana pun mereka juga terpilih lewat mekanisme pemilihan langsung pula.

Baca juga: Jokowi: Saya dan Maruf Sepakat Wakafkan Diri untuk Kesejahteraan Rakyat

Selain itu, ujar Aminurakhman, kekuatan dari massa calon legislatif yang berasal dari parpol koalisi membuktikan bahwa partai koalisi tetap bekerja untuk Jokowi-Ma’ruf Amin.

”Saya punya keyakinan Pak Jokowi punya peluang menang di Jawa Timur,” kata Aminurakhman, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Tak heran, TKD Jawa Timur menargetkan suara untuk Jokowi-Ma’ruf Amin bisa di atas 60 persen.

”Jadi, basisnya PDI-P dan partai koalisi itu luas sekali. (Kepala daerah) mulai dari timur Banyuwangi PDI-P, geser ke barat Bondowoso itu PPP, di Jember Nasdem, Lumajang PKB, Probolinggo Nasdem, Kota Probolinggo PKB, Pasuruan PKB, Kota Pasuruan Golkar,” ujar dia.

Pengaruh Ma'ruf Amin

Pengamat politik yang juga Ketua Program Studi Magister Ilmu Sosial Universitas Brawijaya (UB), Wawan Sobari, memperkirakan, tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf di Jawa Timur cenderung naik dibandingkan pada Pilpres 2014.

Pada Pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih 53,17 persen suara di Jawa Timur. Adapun Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa memperoleh 46,38 persen. Tipis.

Kondisi itu diperkirakan bakal berbeda dengan gelaran Pilpres 2019. Setidaknya, data survei Litbang Kompas pada 22 Februari-5 Maret 2019 menakar elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Jawa Timur mencapai 57,1 persen dan Prabowo-Sandi 27,8 persen.

Jawa Timur sebagai basis NU diyakini sebagai faktor yang menyumbang peningkatan elektabilitas untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Baca juga: Jokowi: Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945 Harga Mati

Ini terkait sosok Ma'ruf yang lekat dengan NU, berbeda dengan Jusuf Kalla yang menjadi pasangan Jokowi pada 2014.

Wawan juga berpendapat, keunggulan Jokowi-Ma'ruf di Jawa Timur sulit dikejar Prabowo-Sandi.

Menurut dia, polarisasi dukungan yang terjadi di Jawa Barat dan DKI Jakarta kepada Prabowo-Sandi sulit masuk ke Jawa Timur.

Ini karena, kata dia, Jawa Timur merupakan basis NU sementara di belakang Prabowo-Sandi ada PKS dan PAN yang dinilai berbeda aliran dengan NU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com