Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Tsunami Dicabut, Warga Banggai Kepulauan Tetap Jauhi Laut

Kompas.com - 12/04/2019, 23:30 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com – Peringatan dini potensi tsunami akibat gempa magnitudo 6,9 di Sulawesi Tengah telah dicabut.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, peringatan dini tersebut kini dinyatakan berakhir. Walau peringatan dini telah dicabut, warga di Desa Lumbi Lumbia, Kecamatan Buku Selatan, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) tetap bertahan di atas pegunungan.

Warga mengaku masih takut jika terjadi gempa susulan di wilayah mereka. Malam ini tidur di alam terbuka menjadi pilihan warga.

Baca juga: Pasca-gempa Banggai Kepulauan, Warga Masih Mengungsi di Dataran Ketinggian

 

Eche (36), warga Desa Liang, Kecamatan Liang, Kabupaten Banggai Kepulauan, mengatakan tiga desa di Kecamatan Liang, yakni Desa Bajo, Desa Liang dan Desa Sejati, mengungsi di dataran tinggi.

“Malam ini sepertinya kita tidur di gunung saja. Apa belum berani kita balik ke rumah. Takut ada gempa lagi,” kata Eche dihubungi Kompas.com, Jumat (12/4/2019).

Eche mengaku waswas karena beredar isu bahwa Pulau Bangkurung, pulau yang berdekatan dengan Kabupaten Bangkep, tenggelam.

"Begitu yang saya dengar informasinya. Tapi apa benar atau tidak kita belum tahu,” ujarnya.

Pulau Bangkurung merupakan pulau kecil. Sebuah pulau yang bertetangga dengan wilayah Bangkep. Butuh jarak tempuh 4 jam lamanya dengan naik transportasi laut untuk sampai ke pulau tersebut.

Baca juga: 1 Warga Meninggal saat Selamatkan Diri Pasca-gempa Banggai Kepulauan

Warga lain juga memilih bertahan di dataran tinggi pasca-gempa magnitudo 6,9 tersebut. Warga memilih membakar api unggun untuk penerangan.

"Mudah-mudahan tidak turun hujan. Untuk sementara ini saya dan keluarga juga warga lain juga masih bertahan di bukit ini,” kata Endah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com