Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isak Tangis Keluarga Pecah saat Jenazah Korban Abu Sayyaf Tiba di Kampung Halaman

Kompas.com - 12/04/2019, 22:14 WIB
Defriatno Neke,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

WAKATOBI, KOMPAS.com - Jenazah korban kelompok Abu Sayyaf, Hariadin tiba di kampung halamannya di Desa Kalimas, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Jumat (12/4/2019) sore.

Kedatangan jenazah Hariadin disambut isak tangis keluarga yang telah beberapa hari menantikannya.

Bupati Wakatobi Arhawi yang ikut mengantar jenazah Hariadin mengatakan, jenazah diterbangkan dari Jakarta langsung menuju ke Kendari.

“Dari Kendari, pemerintah daerah Wakatobi bersama pemerintah provinsi kemudian kita fasilitasi untuk naik kapal cepat langsung ke Wakatobi,” kata Arhawi kepada sejumlah wartawan, Jumat.

Baca juga: Keluarga Berharap Jenazah Hariadin, Korban Sandera Abu Sayyaf yang Tewas Tenggelam Dipulangkan

Ratusan warga Kaledupa langsung menyambut kedatangan peti jenazah Hariadin saat diturunkan dari kapal cepat di Pelabuhan Ambeua, Kecamatan Kaledupa.

Isak tangis keluarga pecah ketika jenazah tiba di dalam rumahnya yang berada di Desa Kalimas. Istri korban histeris hingga tak sadarkan diri.

Arhawi menjelaskan, Hariadin tewas bukan karena tembakan, melainkan tewas tenggelam saat hendak melarikan diri dengan menyeberang ke pulau lainnya.

“Mereka berenang kurang lebih 20 jam. Karena kondisi fisik tidak kuat selama 20 jam, maka akhirnya korban ini tidak bisa diselematkan,” ujarnya

“Korban ini tidak diselamatkan di laut, tapi jasadnya bisa diselamatkan oleh patroli laut di sana. Sehingga mereka bisa diangkut dan dibawa jasadnya,” ucap Arhawi.

Jenazah Hairudin kemudian langsung dimakamkan pada malam hari ini di pemakaman keluarganya yang berada di Desa Kalimas.

Dibritakan sebelumnya, seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Hariadin, yang disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan tewas di perairan Pulau Simisa, Provinsi Sulu, Filipina Selatan.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, Hariadin tewas akibat tenggelam di laut setelah terbebas dari penyanderaan.

Hariadin bersama Heri Ardiansyah, WNI sandera lainnya, berusaha berenang ke Pulau Bangalao guna menghindari serangan angkatan bersenjata Filipina terhadap penyandera. Heri Ardiansyah dapat diselamatkan. Namun, Hariadin tewas tenggelam.

Baca juga: Satu WNI Sandera Abu Sayyaf Tewas Tenggelam saat Diselamatkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com