Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Potensi Pelanggaran Tertinggi, Bawasalu Banyumas Dirikan 359 Posko

Kompas.com - 12/04/2019, 14:40 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Rachmawati

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Jelang Pemilu 2019, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mendirikan 359 posko dan melakukan patroli untuk mengantisipasi politik uang.

Hal itu dilakukan karena Kabupaten Banyumas salah satu daerah di Jawa Tengah yang masuk potensi pelanggaran tertinggi

Ketua Bawaslu Banyumas Miftahudin mengatakan, patroli dilakukan selama masa tenang mulai 14 Apri 2019l hingga 16 April 2019. Patroli dilakukan selama 24 jam dan melibatkan seluruh jajaran bersama anggota TNI dan Polri.

“Fokus pengawasan di hari tenang. Pencoblosan dan penghitungan suara dimulai dengan apel siaga 679 panitia pengawas sampai tingkat tempat pemungutan suara (TPS) dan patroli 24 jam yang dibagi menjadi 3 shift,” katanya saat konferensi pers di Pendapa Si Panji Purwokerto, Jawa Tengah, Jum’at (12/4/2019).

Baca juga: BPN Prabowo-Sandi Minta Bawaslu Usut Tuntas Kasus Dugaan Pelanggaran Kepala Daerah di Sumbar

Selain patroli, pihaknya juga akan mendirikan 359 posko mulai tingkat kabupaten hingga desa/kelurahan.

“Fokus kita melakukan pencegahan terhadap upaya politik uang yang tentu saja sangat berpotensi dilakukan semua pihak yang berkepentingan dan mencegah kampanye di hari tenang. Setelah masa kampanye selesai, tidak boleh lagi ada kampanye,” ujar Miftahudin.

Baca juga: Jika Ada TPS Dekat Rumah Anggota Parpol atau Timses, Bawaslu Akan Minta Dipindah

Divisi Hukum Data dan Informasi Bawaslu Banyumas Asep Hendri Habibullah mengatakan, berdasarkan hasil survei dan pengalaman dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2018 lalu Banyumas termasuk salah satu daerah di Jawa Tengah masuk potensi pelanggaran tertinggi.

“Pengalaman pilkada, Banyumas masuk potensi pelanggaran tertinggi di Jawa Tengah, itu data Bawaslu saat pilkada kemarin. Ini menjadi tantangan bagi kita. Politik uang justru terjadi di ruang-ruang tertutup, sehingga pendekatan kita tidak hanya hukum, tapi juga pendekatan sosial budaya,” katanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com