Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Forensik Polda Jatim Periksa Potongan Kepala Korban di Kediri

Kompas.com - 12/04/2019, 13:21 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Rachmawati

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Sedikitnya enam orang dokter forensik dari Polda Jawa Timur datang ke Kediri untuk memeriksa potongan kepala yang diduga milik Budi Hartanto (28), korban mutilasi yang mayatnya ditemukan dalam koper di Blitar, Jawa Timur.

Pemeriksaan organ kepala tersebut berlangsung di RS.Bhayangkara, Kota Kediri.

"6 hingga 7 petugas forensik," ujar Weti Lusiana, Juru Bicara RS.Bhayangakara Kota Kediri, Jumat (12/4/2019)

Baca juga: Pembunuh Mayat Dalam Koper Adalah Teman Dekat Korban

Weti menambahkan, belum diketahui detil pemeriksaan apakah mencakup pemeriksaan DNA atau tidak. Termasuk berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan itu. Dia meminta wartawan untuk menunggu kepastiannya.

Langkah-lagkah rumah sakit seusai pemeriksaan itu, menurut Weti, biasanya akan mengembalikan jasad yang diperiksa kepada keluarganya jika pemeriksaan dianggap sudah cukup.

Sebelumnya diberitakan, usai ditemukan, potongan kepala yang diduga milik Budi Hartanto (28), korban mutilasi yang mayatnya ditemukan di Blitar, Jawa Timur, langsung diautopsi di RS.Bhayangkara Kota Kediri.

Baca juga: Polisi Sudah Kantongi Identitas Pembunuh Mayat Dalam Koper di Blitar

Penemuan berawal ketika petugas melakukan pencarian di sungai yang ada di wilayah Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Lokasi ini berjarak sekitar 12 kilometer (sebelumnya tertulis 20) dari lokasi penemuan koper berisi tubuh mayat di Blitar

Budi Hartanto (21), merupakan warga Kota Kediri yang menjadi korban pembunuhan mutilasi. Jenazahnya ditemukan di dalam koper di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur pada 2 April 2019 lalu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com