KOMPAS.com - Akibat ledakan yang diduga berasal dari kebocoran gas milik Perusahaan Gas Negara, dua bocah Jafier (10) dan Eren (2) warga Jalan Kruing, Medan, meninggal dunia.
Selain kedua korban meninggal, 5 orang lainnya mengalami luka-luka, yaitu Rahma Efendi (43) dan Nurmala Dewi Istri (37), pasangan suami istri, mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya.
Lalu Tria (24), Forinawati, Fransiska Natalia, dan Natalia, mengalami luka-luka saat kejadian itu.
Sementara itu, PGN membantah jika ledakan di Jalan Kruing Medan pada Kamis (11/4/2019) bukan berasal dari gas bumi. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mencari penyebab ledakan tersebut.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Menurut keterangan saksi mata, yaitu karyawan Sate Kerang Rahmat, Irma (19), setelah mendengar suara ledakan, dia melihat Rahmat dan istrinya turun dari tangga dalam keadaan terluka bakar.
Menurutnya, sebelum terjadi ledakan, warga sekitar telah melmihat ada kerusakan di gas tanam.
"Sebelum kejadian, paginya sudah ada kerusakan pada gas tanam," kata Irma.
Baca Juga: Ledakan Terjadi di Ruko Medan, 2 Anak Tewas dan 5 Orang Dewasa Terluka
Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto mengatakan, tim gabungan terdiri dari Labfor Polri Cabang Medan, Brimob, Basarnas, dan pemadam kebakaran sudah menyisir lokasi untuk mencari apakah masih ada korban lain.
Dari hasil pengecekan sementara menggunakan detektor milik Perusahaan Gas Negara (PGN), setelah ledakan itu masih terdeteksi adanya gas.
"Penyebab utamanya, kita tunggu hasil tim labfor. Tapi dari detektor menunjukkan di sini masih ada gas. Kami mengimbau masyarakat tidak mendekati TKP, masih ada gas yang berbahaya, kalau dipicu panas akan terjadi kebakaran," kata Dadang, Kamis malam di lokasi kejadian.
Baca Juga: Delapan Kios di Pasar Manis Purwokerto Terbakar
Usai ledakan tersebut, polisi langsung mensterilkan lokasi kejadian. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya ledakan susulan karena masih terdeteksi adanya gas.