Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Ledakan di Ruko yang Tewaskan 2 Anak di Medan, Diduga Kebocoran Gas hingga Penjelasan PGN

Kompas.com - 12/04/2019, 12:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akibat ledakan yang diduga berasal dari kebocoran gas milik Perusahaan Gas Negara, dua bocah Jafier (10) dan Eren (2) warga Jalan Kruing, Medan, meninggal dunia. 

Selain kedua korban meninggal, 5 orang lainnya mengalami luka-luka, yaitu Rahma Efendi (43) dan Nurmala Dewi Istri (37), pasangan suami istri, mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya.

Lalu Tria (24), Forinawati, Fransiska Natalia, dan Natalia, mengalami luka-luka saat kejadian itu. 

Sementara itu, PGN membantah jika ledakan di Jalan Kruing Medan pada Kamis (11/4/2019) bukan berasal dari gas bumi. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mencari penyebab ledakan tersebut.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Ledakan di ruko tewaskan dua anak

Ledakan terjadi di salah satu rumah toko berlantai tiga di Jalan Kruing, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah, Medan pada Kamis (11/4/2019) malamKOMPAS.com / MEI LEANDHA Ledakan terjadi di salah satu rumah toko berlantai tiga di Jalan Kruing, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah, Medan pada Kamis (11/4/2019) malam
Ledakan di sebuah ruko di Jalan Kruing, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah, Medan, membuat dua orang tewas dan luka-luka serta tiga ruko lain luluh-lantak.

Menurut keterangan saksi mata, yaitu karyawan Sate Kerang Rahmat, Irma (19), setelah mendengar suara ledakan, dia melihat Rahmat dan istrinya turun dari tangga dalam keadaan terluka bakar.

Menurutnya, sebelum terjadi ledakan, warga sekitar telah melmihat ada kerusakan di gas tanam.

"Sebelum kejadian, paginya sudah ada kerusakan pada gas tanam," kata Irma.

Baca Juga: Ledakan Terjadi di Ruko Medan, 2 Anak Tewas dan 5 Orang Dewasa Terluka

2. Polisi masih dalami penyebab ledakan

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto mengatakan, tim gabungan terdiri dari Labfor Polri Cabang Medan, Brimob, Basarnas, dan pemadam kebakaran sudah menyisir lokasi untuk mencari apakah masih ada korban lain.

Dari hasil pengecekan sementara menggunakan detektor milik Perusahaan Gas Negara (PGN), setelah ledakan itu masih terdeteksi adanya gas.

"Penyebab utamanya, kita tunggu hasil tim labfor. Tapi dari detektor menunjukkan di sini masih ada gas. Kami mengimbau masyarakat tidak mendekati TKP, masih ada gas yang berbahaya, kalau dipicu panas akan terjadi kebakaran," kata Dadang, Kamis malam di lokasi kejadian.

Baca Juga: Delapan Kios di Pasar Manis Purwokerto Terbakar

3. Polisi sterilkan lokasi ledakan dalam radius 10 meter

Ilustrasi polisiKOMPAS.com/Achmad Faizal Ilustrasi polisi

Usai ledakan tersebut, polisi langsung mensterilkan lokasi kejadian. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya ledakan susulan karena masih terdeteksi adanya gas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com