Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASN di Manggarai Timur Bangga Pakai Kain Tenun Sulam Saat Bekerja

Kompas.com - 12/04/2019, 11:42 WIB
Markus Makur,
Rachmawati

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com-Instruksi Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat tentang penggunaan kain tenun sulam sudah diterapkan di lingkungan Pemerintah Daerah Manggarai Timur sejak Februari 2019. 

Seluruh Aparat Sipil Negara (ASN) di Pemda Manggarai Timur selalu memakai kain tenun sulam setiap hari Kamis dan Jumat.

"Setelah kami dilantik 14 Februari 2019, kami langsung mengeluar surat keputusan yang ditandatangani Bupati Manggari Timur, Agas Andreas yang isinya memerintahkan kepada seluruh ASN di Manggarai Timur memakai kain motif Manggarai Timur tiap Kamis dan Jumat," jelas Wakil Bupati Manggarai Timur, Stefanus Jaghur kepada Kompas.com, Jumat (12/4/2019).

Jaghur menjelaskan bahwa ASN yang menggunakan kain tenun sulam adalah mereka yang bekerja di lingkungan Pemda Manggarai Timur termasuk ASN di kecamatan.

Baca juga: Gubernur NTT Ungkap Alasan ASN Wajib Kenakan Kain Tenun Tiap Selasa dan Jumat

Saat ini, kata Jaghur, Pemda Kabupaten Manggarai Timur juga memiliki sentra Usaha Menengah kecil (UKM)  kain tenun sulam khas Manggarai Timur.

"Seluruh pegawai memesan kain tenun sulam di sentra UKM Rana Tonjong yang menenun kain motif Manggarai Timur. Bahkan belum lama ini, kain tenun motif Manggarai Timur ikut fashion show di Jakarta dan Kota Kupang," jelasnya.

Jaghur mengatakan, peraturan menggunakan kain tenun khas juga menjadi bagian pemberdayaan para penenun tradisonal serta bagian upaya melestarikan kain tenun sulam bermotif khas Manggarai Timur.

"Kain tenunsulam Manggarai Timur sudah pernah digunakan fashion show di Jakarta dan Kupang belum lama ini. Ini merupakan kebanggaan. Kami akan terus mendorong para penenun tradsional untuk terus berproduksi," jelasnya.

Baca juga: Tanggapan ASN NTT soal Kebijakan Gubernur Pakai Tenun 2 Hari Seminggu

Sementara itu, Agustinus Supratman kepada Kompas.com, Jumat (12/4/2019) mengaku tidak keberatan menggunakan kain tenun sulam saat bekerja karena menurutnya hal tersebut menjadi bagian dari pelestarian kain tenun nusantara dan pemberdayaan para penenun perempuan yang ada di Manggarai Timur.

"Seluruh pegawai sudah memakai kain tenun bermotif khas masyarakat Manggarai Timur," jelasnya.

Harga kain tenun, menurut Supratman, berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 600 ribu per lembar. Untuk harga kain sebesar Rp 600 ribu terbuat dari benang sutera.

"Semua harga itu sanggup dibeli dan tidak keberatan karena ini bagian pemberdayaan. Selain itu penenun juga harus ada keuntungan dari keterampilan mereka," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com