PADANG, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, terdapat peningkatan yang siginifikan terhadap berita hoaks di media sosial jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
"Hoaks meningkat tajam. Agustus 2018 Kominfo hanya mencatat 25 hoaks. Kemudian Desember 2018 menjadi 75 buah, Januari 2019 meningkat lagi jadi 175, Februari jadi 353 dan Maret 453," kata Menteri Kominfo Rudiantara, di Padang, Sumatera Barat, Kamis (11/4/2019).
Baca juga: Polisi Deteksi Lokasi 2 DPO Terkait Hoaks Server KPU untuk Menangkan Paslon Tertentu
Kedatangan Rudiantara ke Padang guna memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa di Kampus Universitas Negeri Padang sekaligus mengecek sarana telekomunikasi bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) di Mentawai dengan melakukan teleconfrence dengan Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet.
Rudiantara mengatakan, jelang pemilu, hoaks paling banyak menyerang pasangan calon presiden baik capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'aruf Amin maupun capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi.
"Ini karena mau pemilu. Makanya, kita minta masyarakat harus bisa menyaring informasi dan tidak termakan berita hoaks itu," ujarnya.
Baca juga: Sebaran Kian Luas, KPU Pertimbangkan Laporkan Hoaks Hasil Pemilu di Luar Negeri
Rudiantara mengaku prihatin dengan kondisi tersebut karena harusnya pesta demokrasi dilaksanakan dengan semangat persatuan, bukan memecah belah bangsa dengan menyebar berita bohong.
"Harusnya rakyat benar-benar berpesta, bukan saling serang. Tebar berita bohong yang bisa membuat masyarakat terpecah belah. Inilah yang harus kita tangkal," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.