Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Demo Mahasiswa di Aceh Tolak Izin Tambang, Ricuh hingga 9 Kali Tak Ada Tanggapan Plt Gubernur

Kompas.com - 11/04/2019, 14:52 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Demo mahasiswa menolak izin tambang PT Emas Mineral Murni (EMM) di Kantor Gubernur Aceh berakhir ricuh, Selasa (9/4/2019).

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Barisan Pemuda Aceh tersebut berasal dari berbagai universitas di Aceh.

Bentrokan tak terhindarkan setelah para mahasiswa mendesak untuk bertemu dengan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. Upaya tersebut dihalangi aparat keamanan.

Aksi dorong antara mahasiswa dan aparat akhirnya berujung bentrokan. Sejumlah mahasiswa terluka. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk mengendalikan situasi.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Mahasiswa menolak izin tambang PT Emas Mineral Murni

ilustrasi demonstrasiGetty Images/iStockphoto/champc ilustrasi demonstrasi

Massa dari mahasiswa turun ke jalan untuk menolak izin tambang PT Emas Mineral Murni (EMM), di Kantor Gubernur Aceh, Selasa (9/04/2019).

Para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Barisan Pemuda Aceh itu menganggap penambangan PT EMM di kawasan hutan lindung Beutong, Nagan Raya, akan mengancam kelestarian lingkungan dan warga sekitar.

“Izin PT EMM, kami nilai melangkahi kewenangan Pemerintah Aceh, sebagaimana diatur dalam undang-undang Nomor 11 Tahun 2006, tentang Pemerintah Aceh, Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2016 tentang kehutanan, Qanun Aceh, Nomor 15 Tahun 2013 tentang pengelolaan pertambangan mineral dan batubara. Tapi plt gubernur Aceh, tidak ada sikap terkait izin PT EMM,” kata Agus, salah satu peserta aksi dari Universitas Syiah Kuala.

Baca Juga: Tolak Izin Tambang di Aceh, Demo Mahasiswa Ricuh di Kantor Gubernur

2. Ricuh, sejumlah mahasiswa terluka

Ratusan mahasiswa dari berbagai Universitas di Banda Aceh yang tergabung dalam Aliansi Barisan Pemuda Aceh ricuh dengan pihak pengamanan saat melakukan aksi demonstrasi menolak izin tambang PT  Emas Mineral Murni (EMM) di Kantor Gubernur Aceh, Selasa (09/04/2019). KOMPAS.com/RAJA UMAR Ratusan mahasiswa dari berbagai Universitas di Banda Aceh yang tergabung dalam Aliansi Barisan Pemuda Aceh ricuh dengan pihak pengamanan saat melakukan aksi demonstrasi menolak izin tambang PT Emas Mineral Murni (EMM) di Kantor Gubernur Aceh, Selasa (09/04/2019).
Kericuhan dipicu setelah sejumlah peserta aksi terlibat aksi dorong dengan barisan pihak pengamanan. Saat itu, mahasiswa ingin masuk untuk menjumpai Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

“Kericuhan terjadi karena ada provokasi saat kami ingin masuk ke dalam kantor menemui Plt, sehingga terjadi salaing dorong, kemudian polisi melepaskan gas air dari mobil water canon ke arah mobil pengeras suara orator aksi, sehingga emosi pendemo terpancing,” kata Agus.

Sementara itu, Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto, yang langsung terjun ke lokasi kantor gubernur pasca-kejadian menyebutkan, kericuhan terjadi saat massa dari mahasiswa memaksa masuk kedalam kantor gubernur Aceh.

“Mungkin mahasiswa emosi, karena melakukan demo sejak pagi, kemudian saat memaksa masuk kedalam kantor gubernur, petugas pengamanan menertibkan mereka,” sebutnya.

Akibat ricuh tersebut, beberapa mahasiswa mengalami luka lecet dan terkena tembakan gas air mata dikeluarkan pihak kepolisian.

Baca Juga: Pukul Polisi Saat Demo, Mahasiswa Makassar Ditangkap

3. Kaca pecah dan sejumlah fasilitas rusak

Ilustrasi polisiKOMPAS.com/Achmad Faizal Ilustrasi polisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com