Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Luapan Danau Sentani Terserang Malaria, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 10/04/2019, 16:54 WIB
Dhias Suwandi,
Rachmawati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Para pengungsi luapan air Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, yang tersebar di 21 kampung kini mulai terserang penyakit malaria.

Hal tersebut dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie, ketika dihubungi Kompas.com Rabu (10/04/2019).

"Kita sudah kasih kelambu cuma mereka tidak pakai. Memang ditempat pengungsian harusnya pasang kelambu, tapi banyak yang tidak pasang," kata Khairul Lie

Untuk pelayanan kesehatan, Khairul menjelaskan, ada 4 Puskesmas yang melakukan pelayanan ke wilayah Danau Sentani.

Baca juga: Dua Pos Pengungsi Utama Ditutup, Korban Banjir Sentani Menyebar ke Tempat Ibadah

Diakui bila ada beberapa jenis penyakit yang mulai diderita para pengungsi pasca meluapnya air Danau Sentani.

"Penyakit yang banyak diderita pengungsi masih ISPA dan myalgia (nyeri otot). Kalau malaria masih sedikit dan itu penyakit endemis biasa yang tiap hari kita temukan," katanya.

Untuk pengungsi banjir bandang yang kini sudah menyebar, Khairul menyebut ada dua tim kesehatan yang berkeliling ke posko pengungsian.

"Sekarang pelayanannya jadi lebih rumit karena penyebaran pengungsi lebih luas," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua, Kombes Pol. dr. Ramon Amiman, menjelaskan bila sangat mungkin para pengungsi terserang penyakit malaria.

Baca juga: Pasca-banjir Bandang Sentani, 7.600 Orang Masih Mengungsi

Namun ia menilai dengan kondisi saat ini, kecendrungan korban yang terjangkit adalah mereka yang sebelumnya sudah pernah terkena malaria.

"Kalau (malaria) tropica dia harus tergigit nyamuk baru, tapi kalau terciana itu mereka yang sudah pernah kena dan dengan kondisi stamina menurun. Jadi ya mudah terjangkit," jelasnya.

Untuk terhindar dari penyakit malaria, dia meminta para pengungsi menjaga tubuh dan merelaksasi pikiran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com