Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 78 Mahasiswa dan 3 Dosen Unsoed yang Jadi Korban Penipuan KKL ke Thailand

Kompas.com - 10/04/2019, 15:57 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Total mahasiswa dan dosen Jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, yang menjadi korban penipuan agen perjalanan sebanyak 81 orang, terdiri dari 78 mahasiswa dan 3 dosen pendamping.

Ketua Jurusan Hubungan Internasional Unsoed Muhammad Yamin mengatakan, biro perjalanan memasang tarif untuk setiap mahasiswa yang akan mengikuti kuliah kerja lapangan (KKL) di Thailand sebanyak Rp 4.750.000. Biaya tersebut untuk tiket pesawat pulang pergi, penginapan dan makan.

“Acara ini adalah acara mahasiswa, bidding biro perjalanan juga oleh mahasiswa. Kami sebagai jurusan hanya mendampingi acara tersebut, karena ini uang mahasiswa, mahasiswa sendiri yang mengelola, kami hanya mendampingi sampai mana program ini berjalan,” katanya di Purwokerto, Rabu (10/4/2019).

Baca juga: Ingin KKL ke Thailand, Mahasiswa dan Dosen Unsoed Malah Ditipu Rp 366 Juta

Yamin mengatakan, mahasiswa memilih agen perjalanan tersebut karena menawarkan harga paling kompetitif dibanding agen perjalanan yang lain.

“Pemilihan (agen perjalanan) mahasiswa melakukan bidding untuk mencari penawaran terbaik. Singkat cerita alasan mahasiswa memilih biro tersebut karena harga yang sangat kompetitif. Kita tahu kan yang namanya mahasiswa uang terbatas, maka berpikir yang paling murah,” ujar Yamin.

Baca juga: Unsoed Kembangkan Padi Gogo Super di Perkebunan Kelapa

Yamin mengatakan kegagalan keberangkatan KKL ke Thailand tidak akan mengganggu proses studi mahasiswa. KKL merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi para mahasiswa.

“Kami di jurusan ada pertimbangan-pertimbangan kasus ini yang diharapkan tidak berdampak pada perkuliahan, karena ini mata kuliah, ada mekanisme lain untuk mata kuliah ini. Saya rasa tidak mengganggu, karena ini hanya satu mata kuliah dari beberapa mata kuliah,” kata Yamin.

Dia mengatakan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Pihak Unsoes sendiri rencananya akan memberikan pendampingan hukum apabila diperlukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com