Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warung Tertinggi di Indonesia Sudah Ada sejak Zaman Belanda

Kompas.com - 10/04/2019, 12:52 WIB
Sukoco,
Rachmawati

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com — Keberadaan warung tertinggi di puncak Gunung Lawu ternyata sudah ada sejak zaman Belanda. Hal tersebut terlihat dari foto hitam putih yang ditunjukkan arsiparis Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan, Ainin Budi Hartanto.

Foto hitam putih yang dibuat pada 1920-an itu memperlihatkan pendaki Belanda yang beristirahat di warung berdinding anyaman bambu.

“Foto itu kami dapatkan dari Tropenmuseum. Warung itu diperkirakan berada di jalur pendakian ke puncak Lawu,” ujar Ainin Budi saat ditemui Kompas.com di Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan, Rabu (10/04/2019).

Baca juga: Mencari Nilai Tambah Bunga Mawar Lereng Gunung Lawu

Ainin menambahkan, keberadaan warung sederhana di foto tua tersebut menandakan bahwa antusiasme warga untuk mendaki Gunung Lawu sudah tinggi sejak dulu. Bahkan, sejak zaman Kerajaan Majapahit Gunung Lawu diperkirakan sudah ramai oleh pendaki.

“Artinya warung di puncak Lawu itu sudah ada sejak zaman Belanda berdasarkan bukti foto, bahkan mungkin sejak zaman Kerajaan Majapahit,” katanya.

Seluruh pendaki yang pernah naik Gunung Lawu dipastikan tidak asing dengan keberadaan warung legendaris milik Wakiyem (61) atau yang dikenal dengan Mbok Yem di ketinggian 3.150 mdpl atau hanya selisih 115 mdpl dari puncak Gunung Lawu itu.

Baca juga: Warung Mbok Yem, Warung Tertinggi di Indonesia yang Legendaris

Untuk menuju warung makan tertinggi ini, diperlukan waktu 6 sampai 7 jam via Candhi Cetho, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Warung yang menjual nasi pecel dan mi instan tersebut diklaim sebagai salah satu warung tertinggi di dunia yang didirikan Mbok Yem sejak 1980-an.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com