Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fasilitasi Pengungsi, KPU Papua Bangun TPS di Perbatasan Nduga Papua

Kompas.com - 10/04/2019, 11:18 WIB
Dhias Suwandi,
Rachmawati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum Papua akan membangun Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah perbatasan Nduga untuk mengakomodir para pemilih yang mengungsi pasca  kontak senjata antara kelompok kriminal bersenjata ( KKB) dengan anggota TNI di wilayah Kabupaten Nduga, Kamis (7/3/2019).

Aksi penembakan yang masih kerap terjadi, membuat masyarakat di 12 distrik di Kabupaten Nduga, Papua, mengungsi ke kabupaten terdekat.

Rencananya, pengungsi bisa memberikan hak suaranya di perbatasan Nduga-Jayawaijaya, Nduga-Lanny Jaya, dan Nduga-Mimika.

"Ini alternatif- alternatif yang sudah disiapkan dan sudah dikonsultasikan ke KPU RI," ujar Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay kepada Kompas.com Senin (8/04/2019).

Baca juga: Anggota Brimob yang Gugur dan Terluka Diserang KKB di Nduga Dievakuasi dengan Helikopter ke Timika

Theodorus mengakui, hingga saat ini KPU belum memiliki data berapa jumlah pemilih di Nduga yang ikut mengungsi. Namun, masalah tersebut sudah ditindak lanjuti pada rapat.

"Menurut informasi yang masih rawan tetap dilaksanakan (Pemilu). Hanya kami belum dapat infonya lebih lanjut, (jumlah) pemilih yang mengungsi kami belum dapat," katanya.

Ia mengklaim bahwa komisioner KPU Papua sudah turun untuk melihat kondisi di wilayah tersebut serta memastikan jumlah pemilih yang mengungsi.

Sebagai informasi, Kabupaten Nduga merupakan salah satu dari 12 kabupaten di Papua yang diperbolehkan untuk menggunakan Sistem Noken dalam Pilpres dan Pileg 2019.

Baca juga: Ungkap Temuan di Nduga, Tim Investigasi Minta Pemerintah Evaluasi Operasi Pengejaran KKB

Aksi penembakan di Nduga pertama kali terjadi pada 2 Desember 2018. Pada saat itu 24 pekerja PT. Istaka Karya tewas.

Sejak saat itu, aksi penembakan yang menewaskan aparat keamanan beberapa kali terjadi dan masyarakat di 12 distrik mengungsi karena ketakutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com