WAKATOBI, KOMPAS.com – Keluarga korban sandera Abu Sayyaf, Hariadin, yang berada di Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, sangat berduka setelah mendapatkan kabar Hariadin tewas tenggelam saat dibebaskan oleh tentara Filipina, Jumat (5/4/2019) kemarin.
Keluarga berharap, jenazah Hariadin segera dipulangkan ke Wakatobi, sehingga segera dikebumikan di kampung halamannya.
“Dua bulan ini kami menunggu kedatangannya, ternyata kami dengar sudah meninggal, kami sedih sekali,” kata keluarga korban Hariadin, Nurlina, saat ditemui Kompas.com, di rumahnya, Rabu (10/4/2019).
Baca juga: Seorang WNI yang Disandera Abu Sayyaf Tewas saat Proses Pembebasan di Filipina Selatan
Kepastian tewasnya Hariadin setelah pihak keluarga korban mendapatkan informasi dari Kementrian Luar Negeri.
Menurut Nurlina, bila Hariadin bebas dengan selamat, keluarga besarnya berencana akan Lebaran bersama di kampung halamannya di Kelurahan Ambeua, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah yang sudah berupaya untuk membebaskannya (Hariadin),” ucap Nurlina.
Baca juga: Satu WNI Sandera Abu Sayyaf Tewas Tenggelam saat Diselamatkan
Seperti diberitakan sebelumnya, Hariadin, yang disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan tewas tenggelam di perairan Pulau Simisa, Provinsi Sulu, Filipina Selatan.
Hariadin bersama Heri Ardiansyah, WNI sandera lainnya, berusaha berenang ke Pulau Bangalao guna menghindari serangan angkatan bersenjata Filipina terhadap penyandera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.