Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Kampanye di Karawang, Dedi Mulyadi Sibuk Layani Foto Bersama Pendukung Jokowi

Kompas.com - 09/04/2019, 15:47 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) untuk Jawa Barat Dedi Mulyadi diburu oleh pendukung Jokowi yang hadir dalam kampanye akbar di lapangan Singaperbangsa, Kabupaten Karawang, Selasa 09/04/2019.

Dedi yang datang pada pukul 08.00 WIB itu langsung diserbu para pendukung capres nomor urut 01, yang sudah datang sejak pagi di lingkungan Stadion Singaperbangsa Karawang.

Mantan Bupati Purwakarta juga dibuat sibuk untuk memenuhi permintaan berfoto dan bersalaman oleh para pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.

Tidak sampai di situ, saat berada di atas panggung dan acara sudah usai, para relawan dari berbagai kalangan berdesak-desakan untuk bisa berfoto bersama Dedi.

Baca juga: Jokowi Targetkan Peroleh 60 Persen Suara di Karawang

Nenden (27), salah satu relawan Jokowi dari Karawang Barat itu bercerita sudah sejak lama mengidolakan ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu.

"Sudah sejak lama kagum sama Pak Dedi, orangnya ramah dan apa adanya. Alhamdulillah sekarang bisa ketemui," ujar Nenden.

Hal yang sama disampailan Rosid (35), relawan asal Wadas yang sudah lama mengagumi ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat tersebut. Rosid juga mengaku sering berkunjung ke Purwakarta, salah satunya agar bisa bertemu dengan tokoh idolanya.

"Sering bulak-balik Purwakarta, belum pernah bertemu. Paling bisa juga lihat di televisi, dan baru sekarang bisa bertemu dengan Kang Dedi," ujarnya.

Integrasi kartu "sakti" Jokowi

Sementara itu, Dedi Mulyadi kepada Kompas.com mengatakan, kartu "sakti" Jokowi harus diintegrasikan dengan kondisi lingkungan tempat warga tinggal.

Misalnya di Karawang, mayoritas masyarakat bermata pencaharian petani dan nelayan. Salah satu kartu "sakti" Jokowi, kartu pra-kerja bisa disinergikan dengan kebutuhan masing-masing lingkungan.

 

Dedi mengatakan, salah satu wujud dari sinergisitas tadi adalah dengan mendirikan SMK kelautan dan perkapalan. Sekolah ini untuk menyasar anak-anak nelayan di daerah pantai di Karawang, seperti kawasan Pakishaji. 

"SMK kelautan adalah untuk tata kelola produk kelautan. Artinya dia bekerja pada sektor hilir, mengelola produk ikan dan produ laut lainnya," kata Dedi, Selasa.

Selain itu, kata Dedi, di Karawang juga perlu membangun SMK perkapalan yang mengajarkan teknologi tepat guna untuk membangun kapal-kapal yang efektif bagi nelayan. Menurutnya, spesifikasi kapal bisa disesuaikan dengan karakter laut tempat nelayan melaut.

"Hal itu agar semua nelayan bisa memiliki kapal yang efektif dan murah. Sebab, problem saat ini adalah selama ini nelayan di Karawang kebanyakan buruh laut. Mereka bekerja pada pemilik kapal," katanya.

Baca juga: 72 Ribu Massa Diprediksi Hadiri Kampanye Jokowi-Maruf di Karawang

Selain itu, untuk sektor pertanian, Dedi meminta pemerintah pusat untuk mengevaluasi tata ruang. Properti harus dibatasi agar tidak merambah ke lahan-lahan produktif di Karawang karena dikhawatirkan akan mengurangi produktivitas beras.

"Apalagi Karawang adalah lumbung beras nasional. Properti harus dibatasi agar tidak mengurangi lahan produktif," tandas Dedi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com