Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Palangkaraya, Jokowi "Sentil" Kapolda Kalteng soal Maraknya Narkoba

Kompas.com - 09/04/2019, 14:12 WIB
Kurnia Tarigan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALANGKARAYA, KOMPAS.com – Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan orasi politik dalam kampanye terbatas di Gedung Kalawa Waterpark Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Senin (8/4/2019). 

Dalam orasinya, Jokowi sempat "menyentil" Kapolda Kalteng untuk tegas mengatasi peredaran narkoba yang tergolong tinggi di wilayah tersebut. Jokowi juga tak lupa "menyentil" Kapolri. 

“Saya mendengar bahwa di Kalimantan Tengah ini narkoba sangat banyak, ya betul? Nanti saya akan perintahkan kepada Kapolda, Kapolri, agar tegas terhadap semua pengedar narkoba yang ada di Palangkaraya, yang ada di Kalimantan Tengah,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, narkoba tidak boleh beredar bebas di Indonesia karena narkoba bisa merusak generasi penerus bangsa. Narkoba harus diberantas sampai ke akarnya.

Baca juga: Jokowi Resmikan Terminal Baru Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya

“Jangan diberi ampun, merusak generasi itu, jangan sampai diberi ampun,” tambah Jokowi. 

Sebagai tambahan informasi, peredaran narkoba di Kalteng sudah membuat resah masyarakat, khusunya para orang tua. Saat ini, sebagian besar pengguna narkoba dari kalangan pelajar atau kalangan muda. 

Dengan demikian, memang sudah saatnya semua pihak bisa saling bekerja sama dalam upaya memberantas narkoba, khususnya di wilayah Kalteng.

Dalam beberapa pengungkapan kasus peredaran narkoba dengan skala yang cukup besar, yang telah dilakukan oleh jajaran kepolisian dan BNNP Kalteng, diketahui bahwa jalur peredaran narkoba hingga masuk ke wilayah ini cukup banyak.

Baca juga: Hari Ini, Jokowi Lanjutkan Kampanye di Kupang dan Palangkaraya

Seperti pada akhir tahun 2017 yang lalu, polisi berhasil mengamankan 2 truk berisi 3,74 juta obat terlarang jenis pil PCC, yang dibawa melalui jalur laut, menggunakan jasa kapal penyeberangan. 

Namun tidak diketahui asal usul barang tersebut, lantaran supir yang membawa tidak mengetahui isi bawaan barang.

Bahkan lebih miris lagi, bahwa hingga kini dari sekian banyak pengedar narkoba yang berhasil diamankan mengaku bahwa otak peredaran narkoba justru berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com