KARAWANG, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo menanggapi pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang mengancam akan menggunakan people power daripada menempuh jalur hukum di Mahkamah Konstitusi jika ada kecurangan pada Pilpres 2019.
"Saya rasa kita harus bijak ya. Enggak boleh ada people power. Itu namanya negatif, kita mundur," ujar Hary Tanoe seusai melakukan kampanye di Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2019).
Baca juga: Hamdan Zoelva: Tak Ada Negara People Power yang Maju
Menurut Hary, demokrasi bukan berarti bisa melakukan apa saja. Akan tetapi, demokrasi harus dilakukan dalam tatanan hukum yang benar. Ia meyakini bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia tak setuju dengan people power.
Baca juga: MA: People Power di Luar Koridor Hukum
Apalagi, kata dia, people power akan berdampak pada ketidakpercayaan publik dan ekonomi serta banyak rakyat yang kian terpuruk. Hary menyebut pihak yang paling terdampak dari demokrasi model people power ialah masyarakat kecil.
"Kasihan masyarakat kecil. Kita ini harusnya membangun Indonesia," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.