Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Dugaan Penyebab Pelaku Mutilasi Mayat Guru Honorer di Blitar

Kompas.com - 08/04/2019, 19:19 WIB
Achmad Faizal,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, penyidik menduga ada dua penyebab pelaku memutilasi mayat guru honorer Budi Hartanto yang ditemukan di dalam koper di Blitar

Kemungkinan pertama, pelaku ingin menghilangkan jejak. Sedangkan kemungkinan kedua, jika kepala tidak dipotong, maka tubuh korban tidak akan cukup jika dimasukkan dalam koper.

"Karena itu, pelaku harus memotong leher korbannya agar bisa dimasukkan dalam koper," katanya kepada wartawan, Senin (8/4/2019).

Baca juga: Guru Honorer yang Mayatnya Ditemukan Dalam Koper Sempat Melawan saat Disabet Senjata Tajam

Sebelum korban meninggal dunia, kata Barung, korban sempat melawan dengan menangkis sabetan senjata tajam dengan tangan kanannya. Itu dibuktikan dengan bekas luka yang ditemukan di tangan kanan korban.

Baca juga: Polisi Sudah Kantongi Identitas Pembunuh Mayat Dalam Koper di Blitar

Namun, menurut hasil pemeriksaan laboratorium forensik, sabetan itu tetap mengenai leher korban meski sempat ditangkis.

Koper berisi mayat Budi Hartanto ditemukan seorang pencari rumput di pinggir sungai bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).

Mayat Budi ditemukan tanpa kepala dan dalam kondisi tanpa busana.

Budi yang berprofesi sebagai tenaga honorer dan instruktur tari itu diketahui tidak pulang ke rumah orangtuanya sejak Selasa (2/4/2019) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com