Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Provinsi Lain Paling Satu atau Dua, tapi NTT Dibangun Tujuh Bendungan

Kompas.com - 08/04/2019, 17:16 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan tujuh nama bendungan yang dibangun di Provinsi NTT.

Jokowi menyebut nama bendungan itu dalam kampanye di hadapan puluhan ribu warga NTT yang memadati Lapangan Sitarda Lasiana, Kota Kupang, Senin (8/4/2019) siang.

Menurut Jokowi, Provinsi NTT merupakan daerah prioritas pembangunan bendungan yang dilakukan oleh pemerintah pusat.

Baca juga: Jelang Debat Terakhir, Partai Golkar Gelar FGD untuk Bahan Masukan bagi Jokowi-Maruf

"Provinsi yang lain, paling hanya dapat satu atau paling banyak dua bendungan, sedangkan di NTT dibangun tujuh bendungan," ucap Jokowi, yang disambut teriakan pendukung.

Tujuh bendungan itu, lanjut Jokowi, ialah Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Rotiklot di Kabupaten Belu, Napung Gete di Kabupaten Sikka, Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Manikin di Kabupaten Kupang, Lambo di Kabupaten Nagekeo, dan Kolhua di Kota Kupang.

Jokowi mengatakan, air merupakan kunci pertumbuhan ekonomi di NTT sehingga perlu dibangun banyak bendungan.

Air, kata Jokowi, dapat digunakan warga untuk bercocok tanam, baik tanaman pertanian maupun perkebunan.

Baca juga: Raih Suara 80 Persen di NTT, Jokowi Janji Datang Kembali

Saat kampanye di Kota Kupang, Jokowi hanya berorasi sekitar 10 menit.

Setelah memberikan sambutan, Jokowi lalu memberi contoh simulasi pencoblosan bersama sejumlah pengurus partai pendukung.

Setelah memberikan contoh simulasi, Jolowi bersama rombongan lalu bergerak ke arah Bandara El Tari Kupang untuk melanjutkan perjalanan kampanye ke tempat lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com