BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Kisah Wagiyem, Nenek Penderita Katarak yang Hidup dengan Keterbatasan

Kompas.com - 08/04/2019, 15:52 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com — Tujuh bulan sudah kedua mata Wagiyem (70), warga Desa Moyudan, Sleman, tak bisa melihat. Semua yang dilihatnya serba gelap. Dia terkena katarak.

Nenek yang hidup sebatang kara ini juga tidak bisa berbuat banyak terhadap penyakit yang dideritanya lantaran keterbatasan biaya.

Bukan hanya itu, Wagiyem pun tidak memiliki BPJS Kesehatan sehingga ia tidak memiliki akses untuk menerima bantuan kesehatan.

Bahkan, keanggotaaanya dalam Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) sudah tidak aktif lagi.

Namun, nasib baik masih berpihak kepada Wagiyem. Melalui keponakannya, Siti (29), ia mendapatkan cara untuk sembuh dari katarak.

Suatu ketika, dipaparkan oleh Siti, ia melihat adanya informasi akan diselenggarakannya operasi katarak gratis di Rumah Sakit Puri Husada, Daerah Istimewa (DIY) Yogyakarta, Minggu (7/4/2019).

"Tahu info ini (operasi katarak gratis) dari grup WhatsApp puskesmas," tutur Siti yang saat ditemui Kompas.com sedang menemani Wagiyem menjalani operasi katarak gratis di rumah sakit tersebut.

Setelah mengumpulkan informasi mengenai operasi katarak gratis tersebut, ia langsung menawarkan kepada Wagiyem.

"Ya sudah karena ada kesempatan, saya ajak. Bude juga mau" katanya.

Selain Wagiyem, ada pula Muchtadi (70) yang menderita katarak hampir tiga tahun. Selama itulah berbagai aktivitas yang rutin ia lakukan menjadi terhambat.

Katarak di Yogyakarta
Ketua Seksi Penanggulangan Buta Katarak (SPBK) Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Yogyakarta Prof dr Suhardjo, SU, SpM(K) yang hadir dalam acara operasi gratis tersebut menuturkan mengenai jumlah penderita katarak.

Dikatakan oleh Suhardjo, jumlah penderita katarak di Provinsi DIY sebanyak 0,9 persen dari populasi usia 40 tahun ke atas.

"Jumlahnya (penderita katarak) itu 0,9 persen dari populasi usia 40 tahun ke atas di DIY, kira-kira 40 persen dari penduduknya," ungkap Suhardjo.

Adapun penderita, lanjut Suhardjo, didominasi oleh orang tua yang berusia 40 tahun ke atas. Ini terjadi lantaran pemicu katarak salah satunya disebabkan oleh faktor usia.

"Kebanyakan (penderita) katarak itu adalah usia tua. Sementara seseorang dikatakan tua jika usianya 40 tahun ke atas," katanya.

Ia juga mengatakan, jumlah penderita katarak di daerah pedesaan lebih banyak dibandingkan di perkotaan.

Hal tersebut disebabkan masyarakat pedesaan yang umumnya bekerja sebagai petani tidak menggunakan pelindung mata saat bekerja di sawah. Padahal, sinar ultraviolet menjadi salah satu pemicunya.

Selain itu, kata Suhardjo, kurangnya edukasi mengenai pola hidup sehat, ditambah kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko timbulnya katarak pada warga pedesaan.

Peran Sido Muncul
Terselenggaranya operasi katarak gratis di RS Puri Husada Yogyakarta kali ini tak terlepas dari peran PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk yang bersinergi dengan Perdami dan Widjanarko Center serta pihak rumah sakit sendiri.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat saat bercengkrama dengan salah satu peserta operasi katarak gratis. Dok. Sido Muncul Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat saat bercengkrama dengan salah satu peserta operasi katarak gratis.

Sejak 2011, produsen obat herbal ini memang rutin menggelar berbagai kegiatan bakti sosial (baksos) sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR).

Operasi katarak gratis menjadi salah satu bentuk CSR yang telah dilaksanakan di 27 provinsi, 211 kota atau kabupaten, 238 rumah sakit atau klinik mata di seluruh Indonesia.

Sementara itu, total yang telah dioperasi hingga Maret 2019 berjumlah 52.000 mata.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat yang turut hadir saat itu menuturkan bahwa pada operasi katarak gratis kali ini pihaknya menyumbang 100 mata.

"Di RS Puri Husada ini kami menyumbang 100 mata dan rumah sakit ini adalah rumah sakit ke-238 yang menjadi tempat terselenggaranya CSR kami," kata Irwan.

Melalui kegiatan operasi katarak gratis ini, bos Sido Muncul tersebut berharap dapat mengurangi angka penderita katarak, khususnya di Yogyakarta.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com