Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamdan Zoelva: Tak Ada Negara "People Power" yang Maju

Kompas.com - 08/04/2019, 14:00 WIB
Farida Farhan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva menyebut tidak ada negara yang menjadi maju dengan mengandalkan people power .

Hal ini disampaikan Hamdan menanggapi pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang mengancam akan menggunakan people power daripada menempuh jalur hukum di MK jika ada kecurangan pada Pilpres 2019.

"Karena di negara-negara yang people power, mana ada yang maju, enggak ada. Lima tahun lagi people power, lima tahun lagi people power, kapan majunya?" kata Hamdan usai menghadiri pelantikan pengurus Syarikat Islam Kabupaten Karawang di Brits Hotel Karawang, Senin (8/4/2019).

Baca juga: Amien Rais Ingin People Power, Maruf Amin Sebut Jangan Tiru Negara Lain

Hamdan menilai, pernyataan Amien sebagai pemimpin dan tokoh dirasa kurang bijak. Seharusnya Amien memberikan pencerdasan apa yang harus dilakukan masyarakat, jika menghadapi masalah atau menemukan pelanggaran pemilu.

Terlebih, kata dia, semenjak reformasi, pemerintah sudah menyiapkan perangkat hukum, institusi untuk menyelesaikan masalah yang timbul usai pemilu dihelat.

Hamdan menyebut pengerahan massa merupakan cara demokrasi lama atau zaman dulu. Oleh karena itu, menurutnya sudah selayaknya cara lama tersebut ditinggalkan.

"Mari kita berpikir modern, lebih maju. Ayo kita selesaikan semua melalui proses jalur hukum yang ada," katanya.

Baca juga: Soal People Power, Mendagri Minta Tak Ada Ajakan Perbuatan Melawan UU

Ia juga menyebut sengketa pemilu adalah hal biasa. Menurutnya tidak ada negara yang tidak muncul sengketa setelah menggelar pemilu, apalagi Indonesia.

Yang terpenting, kata dia, menghormati prosesi pemilu dengan baik. Ia juga meminta KPU, Bawaslu, Polri, pengadilan harus netral.

"Negara kita ini demokrasinya belum mapan betul. Karena itu (sengketa pemilu) akan selalu ada. Yang kalah pasti tidak puas, jadi biasa itu," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com