MATARAM, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla, meminta kepada masyarakat untuk mengedepankan persatuan bangsa meskipun berbeda pilihan politik.
"Politik itu lima tahun, tetapi persahabatan itu seumur hidup," kata Wapres Jusuf Kalla, saat membuka acara silaturahmi kebangsaan yang dilaksanakan di Mataram, Sabtu (6/4/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Kalla meminta agar masyarakat melupakan masalah politik yang bertentangan dan menjadikan masalah itu sebagai pengerajut semangat hubungan kebangsaan kita.
Sebab, bicara masalah kebangsaan tidak sama dengan berbicara soal negara. Negara, ucap JK, hanya sebatas wilayah dan jumlah penduduk. Namun, berbicara masalah bangsa adalah berbicara masalah persatuan, kesamaan sejarah, dan tujuan.
Baca juga: Maruf Amin: Pilpres Bukan Perang, tetapi Memilih Pemimpin Terbaik
JK mengatakan, bangsa Indonesia emang banyak perbedaan, karena negara kita berbentuk kepulauan. Namun, perbedaan itu bukan halangan untuk bersatu.
JK meminta semua pihak untuk bergegas bergerak, memikirkan seperti apa bangsa ini ke depan serta apa yang perlu dilakukan.
"Jangan kita galau, jangan kita berbeda karena masalah-masalah politik. Kita dahulukan persatuan ini daripada semuanya," kata JK.
Baca juga: Charta Politika: Euforia Pilpres Membuat Masyarakat Lupakan Pemilihan Legislatif
JK mengatakan, selama ini banyak negara yang akhirnya bangkrut, berkonflik dan banyak masalah, lantaran lantaran faktor pemimpin yang tidak mementingkan masyarakat.
Menurut pengamatan JK, beberapa pemimpin negara yang otoriter dan KKN menyebabkan negaranya bangkrut dan jatuh.
Karena itu, memomentum pesta demokrasi 17 April 2019 mendatang merupakan saat yang tepat untuk memilih pemimpin terbaik untuk bangsa ini ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.