Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub : Boeing Akui Kesalahan Menunjukkan yang Terjadi di Indonesia Bukan Kesalahan Maskapai

Kompas.com - 06/04/2019, 20:27 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LAHAT, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi angkat bicara terkait pernyataan dari Dirut Boeing Dennis Muilenburg yang mengakui adanya kesalahan dalam pesawat Boeing 737 Max 8.

Menurut Budi, pernyataan tersebut menunjukkan jika bisnis penerbangan di Indonesia tidak mengalami kesalahan terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang pada 29 Oktober 2018.

"Saya bersyukur, Boeing mengakui mereka melakukan kesalahan. Dengan itu menunjukkan bahwa apa yang terjadi di Indonesia memang bukan kesalahan maskapai, tetapi ada satu kesalahan dari pesawat Boeing," kata Budi usaimenghadiri acara dialog nasional di Gedung Kesenian Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Sabtu (6/4/2019).

Baca juga: CEO Boeing Minta Maaf pada Korban Pesawat 737 Max-8

Dengan adanya pernyataan tersebut, menurut Budi diharapkan dari pihak Boeing memberikan hak -hak kepada maskapai yang telah dirugikan atas kesalahan tersebut.

"Paling penting,setelah dia (pihak Boeing) minta maaf, dia bisa jelasin apa kesalahan mereka," ujar Budi.

Meski telah mengakui ada kesalahan dalam produk mereka, pemerintah Indonesia tidak akan langsung mengeluarkan larangan kepada maskapai untuk membeli pesawat Boeing tersebut.

"Tidak sampai ke situ (larangan membeli Boeing), tapi dilihat kesalahannya apa. Misalnya, ada kesalahan di sofware atau hardwere, ganti software atau hardware yang ada di pesawat sehingga prima dan bisa digunakan kembali. Tapi nanti lihat, uji cobanya seperti apa. Kita minta rekomendasi dari FAA (Federal Aviation Administration) sebagai otoritas yang merekomendasikan semua hal tentang industri penerbangan di AS,” ujarnya.

Baca juga: Sriwijaya Air Batalkan Pesanan 2 Unit Pesawat Boeing 737 Max 8

Seperti diketahui, Direktur Utama (Dirut) Boeing Dennis Muilenburg telah menyampaikan permohonan maaf atas dua tragedi kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 yang terjadi di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan total 346 orang. 

Permintaan maaf muncul sehari setelah laporan awal penyelidikan insiden Ethiopian Airlines mengindikasikan bahwa perangkat lunak anti-stall Boeing, MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System) diduga mengalami malfungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com