Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Jurus Versi Jusuf Kalla jika Ingin Indonesia Maju

Kompas.com - 06/04/2019, 18:58 WIB
Andi Hartik,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara maju.

Meskipun, Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat dunia dan negara dengan penduduk Muslim terbesar dunia.

Jusuf Kalla lantas menyampaikan tiga hal yang dinilainya bisa mendorong Indonesia bebas dari ketertinggalan itu.

Pertama, pemerintahan yang bersih. Kedua, penguasaan teknologi dan ketiga, enterpreneurship atau kewirausahaan.

"Di samping faktor-faktor lainnya, kita harus menyatukan tiga hal ini. Segitiga ini untuk maju," kata Kalla, saat membuka acara Festival Kebangsaan II Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (6/4/2019).

Jusuf Kalla menganggap, perkembangan teknologi adalah sebuah keniscayaan.

Oleh karena itu, sebuah bangsa harus menguasai perkembangan teknologi. Demikian pula dengan kewirausahaan dan pemerintahan yang bersih.

"Tidak ada negara maju tanpa teknologi yang baik, tanpa penguasaan. Tidak ada negara maju tanpa kewirausahaan yang baik dan tidak ada negara yang maju tanpa pemerintahan yang baik. Apabila tiga-tiganya baik, maka maju lah bangsa itu dan kita menuju ke situ," papar Kalla.

Ia juga menekankan pada pentingnya membangun sumber daya manusia (SDM).

Menurut Kalla, kualitas sumber daya manusia sangat menentukan arah pembangunan sebuah negara.

Ia mencontohkan Korea dan Jepang yang disebutnya maju karena pengetahuannya. Padahal, kedua negara itu minim sumber daya alam.

Kalla menyebutkan, Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam harus ditopang dengan sumber daya manusia. Sebab, sumber daya alam akan terus menyusut jika terus dieksplorasi.

"Negara kita selalu bangga dengan sumber daya alam, memang kita kaya akan hal itu. Tapi pengalaman yang ada, itu bisa berakhir," kata dia.

"Kita dulu bangga, kita penghasil minyak dan ekspor minyak. Sekarang dalam waktu 20 tahun minyak kita tinggal setengah, dan kita mengimpor minyak, bukan mengekspor lagi," lanjut Kalla.

"Batu bara bisa habis apabila dikelola terus menerus. Sawit kita juga bisa menurun apabila Eropa mempunyai tindakan yang tidak bersahabat. Semuanya sumber daya alam bisa habis. Tapi ilmu pengetahuan tidak akan habis dalam memajukan bangsa ini," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com