Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua TKD Jabar Sebut Indramayu Harus Dapat Perhatian Lebih

Kompas.com - 05/04/2019, 23:06 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat untuk Jokowi-Ma'ruf Amin, Dedi Mulyadi mengatakan, Indramayu adalah salah satu lumbung suara paslon nomor urut 01.

Hal itu, kata Dedi, terlihat pada Pemilu 2014 lalu, suara Jokowi-JK di Indramayu mencapai 59 persen.

Oleh karena itu, Dedi berharap Indramayu diperhatikan betul oleh Jokowi jika menang Pilpres.

Menurut Dedi, Indramayu harus diperhatikan karena selama ini masyarakatnya belum benar-benar sejahtera. Ia menyebutkan, masyarakat Indramayu adalah nelayan dan petani. Namun kebanyakan dari mereka adalah buruh. 

Baca juga: Jokowi Targetkan Raih 65 Persen Suara di Indramayu, TKD Jabar Sebut Realistis

Menurut Dedi, solusi untuk masyarakat di pantai utara Indramayu adalah memberikan bantuan kepada buruh nelayan dengan "kartu sakti" Jokowi. Lalu anak-anak mereka juga harus mendapat jaminan pendidikan yang layak.

"Bahkan kalau perlu didirikan SMK perkapalan di sana sehingga anak-anak nelayan bisa bersekolah dan mengubah nasib orangtua mereka," kata Dedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (5/4/2019).

Sementara di daerah pertanian, Dedi mengatakan, solusi yang pantas untuk mereka adalah bantuan non pangan tunai. Sebab, kata Dedi, banyak di antara mereka, meski berada di lumbung padi, tetapi masih membeli beras. Itu karena mereka hanya menjadi buruh tani, sementara sawah-sawahnya dimiliki beberapa orang.

"Di daerah pertanian, mereka memproduksi beras, jadi buruh tani, tapi mereka tetap membeli beras. Jadi mereka membeli beras yang mereka produksi sendiri," kata Dedi.

"Indramayu memang lumbung beras, tapi konsumsi raskin masih tinggi," lanjut dia.

Baca juga: TKD Jabar Akan Gelar Kampanye Akbar Jokowi-Maruf di Cirebon dan Indramayu

Dia menjelaskan, para petani harus bisa mendapat akses beras yang mereka produksi.

"Bantuan pangan non tunai adalah solusi terbaik. Jumlahnya harus ditingkatkan, tidak 10 kilogram, melainkan 20 kilogram," tandas mantan bupati Purwakarta 2 periode ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com