KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Wali Kota Hendi Apresiasi Program Sekolahku Rumah Keduaku

Kompas.com - 04/04/2019, 20:49 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com - Sekolahku Rumah Keduaku. Demikian tema acara deklarasi yang dihadiri Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Kamis (4/4/2019).  Acara tersebut merupakan sebuah program terobosan SMP 33 Tembalang untuk mengukuhkan diri sebagai Sekolah Ramah Anak.

“Sebuah terobosan yang luar biasa oleh kepala sekolah. Ini sejalan dengan pemikiran saya, pengalaman saya waktu masih SMP supaya anaknya nyaman, orang tua tenang, guru dan kepala sekolah dapat bekerja dengan baik,” ungkap Wali Kota dalam sambutannya seperti dalam keterangan tertulisnya. 

Menurut Hendi, sapaan akrab Wali Kota, usia anak SMP merupakan usia happy dan usia peralihan dari anak-anak ke remaja. Di usia ini, mereka ingin menunjukkan aktualisasi dirinya.

Namun, dimasa pendidikan di SMP ini, mereka terhimpit antara senior-senior yang sudah SMA dan masa SD. Maka dari itu, dibutuhkan hal-hal khusus untuk penanganan.

Dalam acara yang dilanjutkan dengan peringatan Isra’ Mi’raj dan istighotsah, Hendi berpesan agar orang tua dan guru memberikan perhatian terhadap masalah kenakalan remaj.

Kenakalan yang dimaksud adalah seperti kasus narkoba, tawuran di jala, dan pernikahan dini.

Makanya, Hendi menyampaikan agar orang tua harus mengambil peran untuk memberikan perhatian dan berkomunikasi intens dengan anak-anaknya.

“Pesan saya, kepada orang tua khususnya ibu-ibu, sempatkan waktu untuk mengajak berbicara anak-anak bapak-ibu sekalian. Karena dengan berkomunikasi, orang tua dapat tahu perangai, maupun masalah yang dihadapi oleh anak-anaknya," ujar politikus PDIP Kota Semarang ini.

Lebih lanjut Hendi mengatakan, saat ini pola pendidikan sudah berbeda dari jaman dulu.  Untuk itu, perlu sebuah kreatifitas dari pihak sekolah dan perhatian yang lebih dari orang tua, agar anak-anaknya bermanfaat dan berguna bagi nusa dan bangsa.

Sebagai informasi, melalui program "Sekolahku Rumah Keduaku" para siswa-siswa akan merasa nyaman dan senang ketika menjalankan aktifitas full day school.

Karena mereka bertemu dengan teman-teman sekolah dan para guru maka diperlukan sinergi antar elemen. 

Siswa-siswa pun harus menata diri dan guru juga harus mampu menghadapi perubahan jaman dengan melakukan inovasi, menambah pengetahuan. Sementara lingkungan sekolah haruslah sehat dan rindang sehingga membuat siswa nyaman dan betah di sekolah.

“Terima kasih kepada SMP 33 atas terobosan ini, saya berharap semoga menjadi role model pendidikan bagi sekolah-sekolah lain di kota Semarang," harap Hendi.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com