Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Sampai karena Politik Kita Lupa Kita Saudara...

Kompas.com - 03/04/2019, 23:47 WIB
Khairina

Editor

SUKOHARJO, KOMPAS.com-Presiden Joko Widodo berpesan agar perbedaan yang ada tidak  menjadi sumber keretakan dalam kerukunan bermasyarakat dan berbangsa.

Di tahun politik seperti saat ini, kata Jokowi, perbedaan akan semakin meruncing karena urusan politik, seperti pemilihan bupati, wali kota, gubernur, dan pemilihan presiden.

"Saya ingin mengingatkan jangan sampai karena peristiwa politik kita lupa bahwa kita saudara, kita lupa menjaga ukhuwah karena urusan politik," kata Jokowi saat menghadiri Peringatan Isra Miraj Tingkat Kenegaraan 2019 di GOR Pandawa, Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2019).

Jokowi Presiden yang mengenakan baju koko putih dan berpeci hitam didampingi oleh Ibu Negara Iriana Jokowi serta cucunya, Jan Ethes.

Baca juga: Tiga Bulan Tak Bertemu, Jan Ethes Kangen Mbah Jokowi

Presiden mengatakan, Indonesia  merupakan negara besar memiliki 17 ribu pulau, 714 suku, dan 1.100 bahasa.

"Perbedaan-perbedaan itu jangan menjadikan kita ini tidak seperti saudara lagi. Ini sudah sunatullah, hukum Allah, menjadikan kita berbeda-beda," kata Presiden dalam sambutannya .

Presiden mengatakan perbedaan karena urusan politik ini banyak terjadi di daerah sehingga menyebabkan antartetangga tidak saling sapa karena urusan beda pilihan.

"Antartetangga tidak saling sapa karena beda pilihan bupati, antarkampung enggak saling sapa karena urusan gubernur. Di dalam majelis taklim gak saling omong karena pilpres. Inilah yang harus kita jaga sekali lagi. Ukhuwah kita, persaudaraan kita," kata Jokowi.

Jokowi mengakui, banyak pihak mudah sekali terbawa oleh urusan politik yang membuat keretakan kerukunan bermasyarakat.

"Apalagi sekarang ini semuanya sudah merasa seperti politikus semua. Nggak di warung kopi, di warung bakso, semuanya sudah kadang-kadang melebihi politikus," ujar Presiden lagi.

Baca juga: Dukungan Rustriningsih kepada Prabowo-Sandi Dinilai Tak Pengaruhi Suara Jokowi-Maruf

Untuk itu, Presiden berharap dalam peringatan Isra Miraj ini membuat kehidupan dalam berbangsa menjadi lebih baik dan bisa menjaga ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, ukhuwah insaniyah dan ukhuwah basariyah.

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya mengakui bahwa saat ini lebih sulit menjaga kerukunan karena adanya media sosial.

Lukman berharap Isra Mi'raj ini bisa mendorong masyarakat kembali menjaga ukhuwahnya dan kembali menjadi optimis dalam berbangsa.

Sementara Menteri Kabinet Kerja, selain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, tampak hadir Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya juga turut menghadiri kegiatan itu.

Dalam acara ini juga diisi uraian hikmah Isra Mi'raj Nabi Muhammadiyah SAW oleh Pimpinan Pondok Pesantren Al Muayyad KH Dian Nafi'.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com