Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Ada Delapan 'Pintu' Membangun Jawa Barat

Kompas.com - 02/04/2019, 17:02 WIB
Dendi Ramdhani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pembangunan daerah tak bisa lagi mengandalkan dana APBD. Karena itu, ia merinci ada delapan "pintu" atau sumber anggaran yang bisa dimanfaatkan pemerintah daerah sebagai sumber pembiayaan pembangunan.

Ridwan mengatakan, sumber anggaran tersebut diantaranya APBD tingkat kota/kabupaten, APBD provinsi, dan APBN. Tiga sumber anggaran itu masih jadi tumpuan utama pemerintah dalam merealisasikan target pembangunan.

"Nah di APBN itu gampang-gampang susah. Ada proses lobi yang sering berujung masalah hukum," ucap Emil, sapaan akrabnya, saat berbicara di hadapan para bupati dan wali kota dalam kegiatan Musrenbang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2020 di The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Selasa (2/4/2019).

Baca juga: Ridwan Kamil Paparkan Proyek Strategis di Jabar, Apa Saja?

Sumber pendanaan lainnya, sambung Emil, bisa didapat dari pinjaman bank daerah dan obligasi daerah. Dalam hal ini, Pemprov Jabar tengah memaksimalkan kembali fungsi Bank Jabar sebagai bank pembangunan daerah.

"Di Jateng, Bank Jateng bisa meminjamkan Rp 200 miliar ke kabupatennya, punya kredit infrastruktur. Kami punya Bank Jabar yang sekarang sibuk dengan consumer banking," tuturnya.

Selain itu, pemerintah daerah juga harus mulai berinovasi mencari sumber dana lainnya dari dana umat, CSR dan Public Private Partnership atau Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).

"Untuk KPBU kita punya PLTSA Lulut-Nambo, investornya dari Korea. Kita membangun PLTSA yang bisa mengubah sampah jadi briket untuk wilayah Depok dan sekitarnya. Kalau kita hanya mengetuk pintu pertama saja, APBD kita hanya setengahnya gak akan sampai," papar Emil.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Ayam Oncom Jadi Salah Satu Menu Makan Siang Rutin

Dalam kesempatan itu, Pemprov Jabar akan bekerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur, salah satu BUMN di bawah Kementrian Keuangan yang jadi lembaga pinjaman keuangan khusus untuk proyek infrastruktur.

"Jadi kan bank mah segala ada kalau SMI seperti bank tapi khusus infrastruktur dan khusus untuk pembangunan di daerah. Semuanya kita cemplungin mana yang dia sanggup, proyek percontohan mayoritas transportasi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com