PONTIANAK, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengatakan, anggaran bocor yang kerap dilontarkan merupakan buntut dari adanya penyalahgunaan kekuasaan dan keuangan negara serta tingginya biaya politik.
Pernyataan tersebut dia sampaikan saat menghadiri media gathering di Restoran Cricket Chicken di Jalan KH Abdurrahman Wahid, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Selasa (2/4/2019).
Dia menyebut, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo pernah mengatakan, jika lembaga antirasuah tersebut memiliki sumber daya yang cukup, maka setiap hari akan ada operasi tangkap tangan (OTT).
"Dan, itu bisa kita lihat, mulai dari jual beli jabatan, adanya transaksi mencurigakan, fiktif, korupsi, dan lainnya. Semua itu menghiasi baik di kementerian, lembaga, hingga di dunia usaha," kata Sandi.
Baca juga: Kampanye di Pontianak, Sandiaga Janjikan Swasembada Pangan
Menurut dia, kebocoran itu bisa ditutup dengan komitmen pemerintahan yang kuat, bersih dan kepemimpinan yang tegas serta berpihak kepada rakyat.
"Mungkin ada yang bilang. Ujung-ujungnya ini adalah ongkos politik yang tinggi. Ke depan kami akan ubah itu. Kami wujudkan pembiayaan politik transparan dan akuntabel," jelasnya.
"Pabowo-Sandi komitmen, pembiayaan politik ke depan, tidak boleh menjadi alasan kebocoran yang terus terjadi. Ini siklus yang berbahaya," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.