Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Bocah 14 Tahun yang Selamat Setelah Longboat yang Hanyut 8 Hari Ditemukan

Kompas.com - 01/04/2019, 18:35 WIB
Kontributor Kompas TV Manokwari, Budy Setiawan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MANOKWARI, KOMPAS.com - Setelah delapan hari dikabarkan hilang, perahu longboat berpenumpang dua orang, akhirnya ditemukan, Senin (1/4/2019).

Kepala Basarnas Kabupaten Manokwari, George L Mercy Randang mengatakan, perahu nahas tersebut ditemukan oleh anggota Polres Waropen, Brigpol Andreo Kamusi di Teluk Saireri, tepatnya di antara Pulau Nau dan Pulau Yapen atau 15 mil dari Pantai Waropen.

"Waktu ditemukan, hanya tersisa satu orang penumpang atas nama Edy Rumbarar (14)," ungkap George, melalui rilis, Senin.

Baca juga: Longboat Berpenumpang 2 Orang Hilang Kontak di Manokwari Selatan

Perahu longboat bermesin 15 PK, yang awalnya berlayar dari Pulau Numfor-Biak, tanggal 25 Maret 2019 lalu, sempat terombang-ambing, karena kehabisan bahan bakar (BBM).

"Mereka sempat bertemu nelayan asal Buton, dan diberi bantuan 20 liter BBM, air minum dan ubi jalar mentah," ujar George.

"Namun, saat akan dikawal menuju Distrik Oransbari, Abner Invandi, bersikeras untuk melanjutkan perjalanan sendiri," ungkap George.

George menuturkan, berdasarkan pengakuan Edy, dihadapan Kasat Reskrin Waropen, Iptu Alex N Oraile, dalam perjalanan lanjutan, perahu tersebut kehabisan BBM, dan sempat terombang-ambing selama lima hari di lautan.

"Pada hari kelima, Abner Invandi, meninggal karena kelaparan dan haus. Pada hari ketujuhnya, karena kondisi Jenazah sudah membengkak, terpaksa jenazahnya dibuang ke laut antara Biak dan Pulau Yapen," ujar George.

Baca juga: 12 Penumpang Longboat 2 Jam Terombang-ambing di Laut Manokwari

"Korban Edy, untuk sementara diamankan dan diperiksa kesehatanya di Rumah Sakit Waropen, karena korban bertahan hidup hanya makan satu buah kelapa yang hanyut dan betatas mentah, serta meminum air hujan," ujar George.

Barang-barang yang berhasil ditemukan, satu unit perahu Fiber, satu buah mesin tempel Yamaha 15 PK, satu buah tengki bensin, satu buah penggayung, satu botol air mineral, satu buah ember cat dan satu plastik betatas.

"Ini masih laporan awal, dan kami masih menunggu perkembangannya," ujar George.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com