Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan BPD Sulsel Terkait Atribut Golkar di Kampanye Prabowo

Kompas.com - 30/03/2019, 22:16 WIB
Himawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Tim Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandiaga Sulawesi Selatan menanggapi hasil investigasi awal Bawaslu Kota Makassar terkait dugaan pelanggaran dalam kampanye capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di lapangan Karebosi Makassar, Minggu (24/3/2019) lalu.

Juru bicara BPD Prabowo-Sandi Sulawesi Selatan Andriy Arief Bulu menanggapi tiga dugaan pelanggaran di kampanye Prabowo yang diinvestigasi Bawaslu, termasuk bendera Partai Golkar yang beredar di dalam kampanye tersebut.

Arief mengatakan, pengibaran bendera partai lain dalam kampanye Prabowo, dan itu bukan inisiatif atau pun strategi dari BPN Prabowo Sandiaga.

"Kami tidak mungkin bikin bendera partai lain, karena saat ini kami masih butuh bendera kami sendiri juga," kata Arief kepada Kompas.com, Jumat (29/3/2019).

Baca juga: Airlangga Geram Bendera Golkar Dikibarkan di Kampanye Akbar Prabowo

Arief pun mempersilakan Bawaslu untuk memproses beredarnya bendera Partai Golkar itu yang diduga menyalahi PKPU nomor 23 tahun 2018. Arief mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan langkah apa pun dalam kasus itu.

Arief menambahkan, untuk dua dugaan pelanggaran lainnya yakni keterlibatan ASN dan anak-anak (warga yang belum memiliki hak pilih) dalam kampanye Prabowo, ia pun mempersilakan Bawaslu untuk mengusutnya.

"Mengenai ASN dan anak-anak ini juga silakan diusut dengab seksama, tidak pilih pilih kasus, misalnya perbedaan penanganan antara 01 dan 02, harus berkeadilan dan tanpa keberpihakan," tuturnya.


Namun, meski Arief mempersilakan Bawaslu untuk mengusut dugaan pelanggaran terkait beredarnya bendera Partai Golkar di kampanye Prabowo, Arief tidak bisa menutupi apresiasinya kepada pengibar bendera tersebut.

Menurutnya, hal itu merupakan bukti bahwa ada yang berupaya dan berjuang bersama untuk kemenangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Pertama kami beri apresiasi dan penghargaan kepada siapapun yang mengibarkan bendera itu, apakah itu pribadi atau institusi bahwa mereka telah berupaya dan berjuang bersama kami," pungkasnya.

Sebelumnya berkibarnya bendera Partai Golkar ini menjadi polemik ketika capres nomor urut 02 Prabowo Subianto melakukan kampanye akbar di Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (24/3/2019) lalu.

Peristiwa ini menjadi polemik karena Partai Golkar merupakan pendukung pasangan capres nomor urut 01 Jokowi-Ma'aruf. DPD II Partai Golkar Makassar pun angkat bicara terkait hal ini.

Baca juga: Bendera Golkar Hiasi Kampanye Akbar Prabowo di Makassar

Ketua Bappilu Golkar Makassar Usman Sofyan menegaskan bendera Partai Golkar yang ada di kampanye itu palsu. Ia menegaskan bahwa bukti kepalsuan bendera itu karena tidak melalui persetujuan partai.

"Kita sama sekali tidak mengeluarkan bendera apalagi mencetak khusus. Jadi kami simpulkan bahwa bendera yang ada di kampanye Prabowo tersebut murni palsu," kata Sofyan dalam keterangan resminya, Senin (25/3/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com