Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPN Sebut Jawa dan Nusa Tenggara Terancam Krisis Air Bersih 2045 Jika...

Kompas.com - 30/03/2019, 16:16 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Bambang Brodjonegoro mengatakan, wilayah Pulau Jawa dan Nusa Tenggara, terancam mengalami krisis air bersih pada 2045 .

Hal itu disampaikan Bambang, saat memberikan sambutan dalam kegiatan Forum Pimpinan Daerah dalam Musrembang NTT yang dihadiri oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, serta sejumlah bupati di NTT di Hotel Neo Aston Kupang, Jumat (29/3/2019)

Bambang mengatakan, untuk wilayah Jawa, hingga saat ini sudah mendekati kritis. Sedangkan wilayah Nusa Tenggara yaitu Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, masih lebih baik sedikit dari Jawa, tapi tidak dalam kondisi aman.

Sementara wilayah lainnya di Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, kondisi air bersihnya relatif lebih aman.

"Hanya Jawa dan Nusa Tenggara yang punya masalah dengan air. Tahun 2045 mendatang, jika kita tidak melakukan apa,-apa dan kalau kita tetap tidak peduli dengan kualitas air, tentu kita akan mengalami krisis air," tegas Bambang.

Baca juga: Krisis Air Bersih di Ponorogo Akibat Kekeringan Meluas hingga 10 Kecamatan

Kualitas air yang buruk di wilayah tersebut kata Bambang, akibat warga mengonsumsi air yang berasal dari sumur.

Bambang pun mengambil contoh, saat dirinya berkunjung ke Kabupaten Lembata, Kamis (28/3/2019). 

Saat itu ia menemukan warga di wilayah itu kesulitan air bersih. Banyak warga yang menderita penyakit ginjal, akibat mengonsumsi air yang tidak bersih.

"Tingginya angka kematian akibat sakit ginjal di Kabupaten Lembata cukup tinggi. Kenapa bisa terjadi, karena air itu diambil dari sumur dan tidak ada yang mengecek kualitasnya air yang akan dikonsumsi. Akibatnya ginjal pun rusak," ucapnya.

Bambang mengatakan, salama ini orang hanya bicara tentang ketahanan pangan dan energi, tanpa berbicara banyak tentang air. Padahal air ini sangat penting bagi manusia.

Baca juga: Sebanyak 875 KK di Lereng Kelud Kediri Alami Krisis Air

Tanpa air lanjut dia, manusia tidak bisa hidup. Air ini sebut dia, seolah-olah barang penting yang dilupakan. Atau diasumsikan barang penting yang tak pernah bermasalah.

Karena itu kata Bambang, Pulau Jawa dan Nusa Tenggara harus diberikan perhatian ekstra terhadap masalah air.

"Ketahanan air di wilayah Jawa dan Nusa Tenggara harus diperhatikan khusus," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com