Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Menang Dulu Lah, Baru Dikeluarkan

Kompas.com - 29/03/2019, 18:14 WIB
Amriza Nursatria,
Khairina

Tim Redaksi


INDRALAYA, KOMPAS.com- Dalam rangkaian kampanye akbar di Provinsi Sumatera Selatan, calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyempatkan diri bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al Ittifaqiah Indralaya Ogan Ilir, Jumat (29/3/2019).

Dalam kunjungan itu, Ma'ruf Amin melakukan shalat Jumat di Masjid At Torriq yang ada di lingkungan pesantren dan melakukan tatap muka dengan santri dan pengurus pondok pesantren tersebut.

Ma'ruf Amin dan rombongan tiba di Pondok Pesantren Al Ittifaqiah Indralaya sekitar pukul 12 siang, disambut oleh mudir KH Mudrik Qorie.

Setelah istirahat sejenak, Ma'ruf Amin didampingi KH Mudrik Qorie langsung menuju ke masjid At-Torriq untuk melakukan ibadah sholat Jumat yang juga diikuti ratusan jemaah lain.

Baca juga: Maruf Amin: Infrastruktur Tidak Bisa Dimakan, tetapi Bisa untuk Cari Makan

Usai shalat Jumat, barulah Ma'ruf Amin melakukan tatap muka dengan ratusan santri dan santriwati di aula pondok pesantren tersebut.

Kepada wartawan, usai tatap muka, Ma'ruf Amin sempat mempertanyakan pernyataan dari calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang hendak mengumumkan calon anggota kabinetnya jika terpilih jadi presiden.

Menurut Ma'ruf, orang harus menang dulu baru menyusun kabinetnya. Jikapun memang hendak menyusun lakukan diam-diam tak perlu diumumkan segala.

“Ya boleh saja, boleh saja namanya orang kepingin, kalau kita sih tunggu aja, Pak Jokowi juga sudah ngangen-ngangen siapa bakal jadi apa kalau nanti terpilih tapi tidak dikeluarkan sekarang, menang dulu lah, menang saja belum, menang dulu baru dikeluarkan,” katanya

Selain soal kabinet Ma'ruf Amin juga menjawab soal berbagai kartu yang dikeluarkan oleh jokowi dan dikatakan itu program bohong karena tak ada uangnya.

Menurut Ma'ruf Amin, kartu itu sangat dibutuhkan oleh rakyat karena keberadaan kartu dapat mempermudah.

Masyarakat saat ini, jelas Ma'ruf, belum canggih betul. Jika sudah canggih, tak perlu pakai kartu cukup pakai aplikasi ponsel.

”Kartu itu mempermudah, supaya orang tidak sulit buka kartu. Karena apa? Karena masyarakat kita belum canggih betul. Kalau sudah canggih, nanti tidak perlu kartu, cukup dengan aplikasi ponsel saja. Sekarang belum bisa, tunggu saja, jangan terburu-buru,” jelasnya

Keberdaan kartu itu sendiri, kata Ma'ruf, saat ini sudah terbukti bermanfaat.

Faktanya, banyak anak-anak yang dapat menyelesaikan pendidikan dasar hingga 12 tahun dengan kartu Indonesia pintar.

“Ke depan, pendidikan anak-anak akan kami lanjutkan hingga perguruan tinggi,” katanya.

Sementara itu, mudir Ponpes Al Ittifaqiah KH Mudrik Qorie menyambut baik kunjungan KH Ma'ruf Aminke Pondok pesantrennya.

Menurut Kiai Mudrik, Ponpes Al Ittifaqiah memang sudah lama berharap mendapat kunjungan dari Ma'ruf Amin sejak masih menjabat Ketua MUI Pusat.

“Senang sekali, sebenarnya dari dulu kami mengharapkan beliau datang. Kami mendoakan semoga Abah Kiai Ma'ruf diberi kekuatan dan kesehatan lahir dan batin, dan mendapat pertologan dari Allah agar diberikan kemudahan dan kesuksesan khususnya dalam proses politik yang sedang dihadapi beliau,” katanya. 

Kompas TV Terkait Operasi Tangkap Tangan (KPK)yang melibatkan petinggi BUMN,Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan proses hukum ini pada KPK. Selain itu Jusuf Kalla juga sempat menyinggung soal besaran subsidi pupuk di tanah air. #OTT #OTTKPK #JusufKalla
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com