Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Pelaku Bunuh Calon Pendeta di OKI karena Benci Terhadap Korban

Kompas.com - 28/03/2019, 15:34 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

 PALEMBANG, KOMPAS.com - Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI) AKBP Doni Eka Saputra mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal, dua pelaku tega membunuh calon pendeta, MZ (24), karena menaruh kebencian kepada korban.

Namun, Doni belum mau menjelaskan kebencian yang dimaksud.

"Dugaannya dari info awal ada kebencian (kepada korban), tapi kebenciannya apa belum tahu. Pelakunya dua pria," kata Doni melalui pesan singkat, Kamis (28/3/2019).

Baca juga: Dua Terduga Pelaku Pembunuhan Calon Pendeta di OKI Ditangkap

Doni mengatakan, kedua pelaku tersebut ditangkap petugas pada Rabu (27/3/2019) malam.

Penangkapan tersebut berawal dari keterangan para saksi yang telah diperiksa oleh penyidik.

"Pelaku tidak memiliki kedekatan dengan korban. Untuk jelasnya besok saja rilis, nanti Kapolda langsung yang memberikan keterangan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, tim gabungan Polres Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan menangkap dua terduga pelaku pembunuhan terhadap MZ (24) yang merupakan calon pendeta di OKI, Sumsel.

Baca juga: Menelusuri Jejak Pelaku Pembunuhan Calon Pendeta di OKI, Anjing Pelacak Kebingungan hingga 5Saksi Diperiksa

MZ (24) diperkosa dan dibunuh dua pelaku di area perkebunan kelapa sawit di OKI, Sumsel, Senin (25/3/2019).

Sebanyak lima orang saksi telah diperiksa oleh penyidik gabungan di Polres Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, terkait tewasnya MZ.

Para saksi yang diperiksa merupakan orang terakhir yang bertemu dengan korban di lokasi kejadian yakni di area Perkebunan Sawit PT PSM, Sungai Baung, OKI, Sumatera Selatan.

Dari keterangan itu, akan dicocokan dengan saksi kunci yakni NP (9) yang saat ini masih dalam tahap pemulihan karena mengalami trauma.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com