Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Minyak Sawit untuk Listrik, PLN Terima Penghargaan Lingkungan

Kompas.com - 28/03/2019, 10:26 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.comPLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung (PLN Babel) membawa pulang dua kategori penghargaan Indonesia Green Award 2019 sekaligus.

Yaitu kategori rekayasa teknologi dalam menghemat energi dan kategori rekayasa energi baru terbarukan (EBT).

Penghargaan yang diterima oleh General Manager PLN Babel, Abdul Mukhlis ini diserahkan langsung oleh Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, M.R. Karliansyah di Jakarta.

PLN Babel memeroleh penghargaan tersebut lantaran berhasil mengoperasikan PLTD (pembangkit listrik tenaga diesel) Hybrid PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) pertama di Sumatra sehingga secara signifikan mengurangi konsumsi BBM (bahan bakar minyak) dan menginisasi program konversi BBM ke CPO (crude palm oil).

Baca juga: Biota Laut Mati akibat Tumpahan Minyak Sawit Mentah di Buton Selatan

"Alhamdulilah, kami syukuri dua penghargaan ini sebagai bentuk kepercayaan stakeholder kepada kami konsisten dalam penerapan energi baru terbarukan dan upaya pengurangan konsumsi BBM agar semakin ramah lingkungan," kata Mukhlis di Pangkal Pinang, Kamis (28/3/2019).

Chairman The La Tofi School of CSR, La Tofi pun mengapresiasi upaya yang dilakukan PLN.

"Tahun ini program yang dikompetisikan sangat bagus dan lengkap, karena mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan stakeholder," ujarnya.

PLTD Hybrid PLTS yang menjadi program unggulan tersebut merupakan teknologi pembangkitan listrik yang memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi utama dengan mengombinasikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sebagai cadangan.

Baca juga: Mesin Sewa PLTD Terbakar, Ranai Kekurangan Suplai Listrik 4,5 MW

Pengoperasian teknologi tersebut berdampak pada penurunan konsumsi BBM yang cukup signifikan, dari sebelumnya 338 liter per hari menjadi 296 liter per hari, artinya terdapat penghematan sebesar 43 liter per hari atau setara Rp 373.198,- per hari.

Sementara itu, inisiasi program konversi BBM ke CPO (crude palm oil) yang dilakukan PLN bertujuan untuk mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) untuk mencapai bauran energi sebesar 23 persen pada tahun 2025.

Pada prinsipnya, rekayasa teknologi ini adalah mengganti BBM sebagai sumber energi utama pada mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) menjadi CPO di pulau – pulau terpencil di Bangka Belitung.

Sehingga tercipta kondisi pulau 100 persen green energy dengan listrik yang berkelanjutan (sustainable island electricity with 100 persen green energy).

Baca juga: Jokowi: Pengembangan Energi Baru Terbarukan Harus Dipercepat 5 Kali

Dengan mengoptimalkan energi terbarukan yang berbasis pada sumber daya lokal, hal ini memberi nilai tambah bagi masyarakat secara ekonomi karena akan membuka pasar baru untuk mereka yang ingin menjual hasil panen kelapa sawit.

Lebih dari satu juta liter minyak CPO per tahun akan terserap dalam rangka mencukupi kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik di pulau-pulau terluar. Pada akhirnya masyarakat mendapat kepastian harga dan pasar dari hasil perkebunan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com