Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Aplikasi e-Grower, Petani Pisang di Lampung Raih Omzet Rp 3,4 Juta Per Minggu

Kompas.com - 27/03/2019, 19:13 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TANGGAMUS, KOMPAS.com - Sekelompok masyarakat tampak asyik mencuci pisang yang masih berwarna hijau. Di sudut lainnya, beberapa lelaki melepas sisir pisang dari batangannya.

Sementara sebagian lainnya sibuk menimbang dan mengemas pisang ke dalam kardus.

Aktivitas ini terjadi di rumah pengemasan pisang segar 01 Tani Hijau Makmur di Pekon Sumbermulyo Dusun IV Sailing, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.

Di rumah pengemasan pisang ini, petani menyetorkan hasil tanamnya dengan spesifikasi panjang 7,5 cm, berat 0,8 gram dan tingkat warna yang hijau serta kemulusan bodi pisang.

"Pisang dengan kualitas tersebut masuk kategori super," kata Merdianto, Ketua Kelompok Tani Pisang di Pulau Panggung saat ditemui Kompas.com, Senin (25/3/2019).

Rumah pengemasan buah segar ini tak hanya ada di satu pekon saja. Di Kabupaten Tanggamus sendiri terdapat lima kecamatan yang mengembangkan budidaya pisang.

Kelonpok petani tersebut tersebar di Kecamatan Air Naningan, Pulau Panggung, Sumberejo, Gisting dan Ulubelu.

Jenis pisang yang ditanam seperti pisang mas, pisang barangan dan pisang rajabulu.

"Setiap minggu, satu rumah pengemasan bisa menerima pasokan pisang sebanyak 1.330 batangan per hektar atau setara dengan 1,5 kuintal dari petani," katanya lagi.

Baca juga: Kisah Bagas Suratman: Dulu Preman dan Pemabuk, Kini Jadi Petani Sukses

Koperasi petani berbasis e-Grower

Rumah pengemasan ini tak berdiri sendiri, aktivitas lainnya adalah perkoperasian.

Ketua Koperasi Makmur Hijau M Noer Saleh mengatakan, koperasi yang berdiri sejak setahun terakhir kini beranggotakan 209 petani dan telah memutarkan uang senilai Rp 300 juta per minggu. Itu baru dari komoditas pisang mas saja.

"Koperasi inilah yang berfungsi menerima hasil panen petani dan mendistribusikan kepada perusahaan untuk diekspor ke sejumlah negara," kata Saleh.

Untuk menjaga kualitas hasil pertanian pisang, petani diwajibkan memiliki aplikasi e-Grower. Aplikasi ini memuat fitur perencanaan tanam dan panen, penghitungan hasil dan kontrol jika ada permasalahan di lapangan.

"Kami mendapat kemudahan yang jelas informasi dari pertanian dan teknologi. Dengan penerapan e-grower, petani jadi cepat mendapatkan penanganan masalah dan juga mengetahui kualitas panen," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com