Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Saat Pemesan Grab Food dan Go-Food Fiktif 185 Kali Ketahuan

Kompas.com - 27/03/2019, 12:57 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Seorang remaja berinisial FAF (14) melakukan aksi yang merugikan pengendara ojek online karena melakukan pemesanan makanan fiktif. Bahkan, FAF melakukannya hingga 185 kali selama tiga pekan.

FAF memesan makanan dengan memberikan alamat yang bukan rumah atau tempat dia berada kepada pengendara ojek online

Berdasarkan laporan dari Kepolisian Grogol, Sukoharjo, FAF baru ketahuan melakukan aksinya saat memesan makanan untuk diantar ke alamat Maryanto (60) di Dukuh Turi RT 002 RW 007 Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Pada Minggu (24/3/2019) pukul 20.00 WIB, korban H Maryanto dapat kiriman makanan dari Grab berupa makanan nasi ayam Popeye (restoran ayam goreng) sebanyak 20 dus," ujar Kapolsek Grogol, Sukoharjo, AKP Didik Noertjahjo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/3/2019).

Didik menjelaskan, Maryanto merasa tidak pesan makanan apa pun melalui aplikasi. Kemudian, dia menanyakan kepada anaknya apa pesan makanan melalui ojek online.

"Anaknya menjawab tidak memesan makanan. Tapi, karena kasihan (kepada pengendara ojek online), H Maryanto membayar makanan tadi untuk dibagikan kepada orang tidak mampu," ucap AKP Didik.

Baca juga: Bocah di Sukoharjo Lakukan Order Go-Food dan Grab-Food Fiktif hingga 185 Kali

Keesokan harinya, Senin (25/3/2019) FAF kembali melakukan pemesanan makanan ke alamat Maryanto. Akan tetapi, kali ini FAF memesan delapan dus serabi campur melalui Grab.

Dilansir dari akun Instagram Info Karesidenan Solo (IKS), @iks_infokaresidenansolo, FAF memesan delapan dus serabi campur dengan total harga Rp 224.000.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Astagfirullah ???? . . semoga buat abang ojol diberi balasan kebaikan,???? . . Dan buat pelakunya semoga tobat dr perbuatannya ini

Sebuah kiriman dibagikan oleh IKS Info Karesidenan Solo (@iks_infokaresidenansolo) pada 24 Mar 2019 jam 8:57 PDT

Mayanto pun mengaku tidak memesan makanan apa pun melalui ojek online dan merasa ditipu oleh orang yang memesan makanan.

AKP Didik mengatakan bahwa atas kejadian yang dialami Maryanto, ia kemudian complain kepada pengendara Grab Food dan tetap membayar atas makanan yang telah diantar ke alamatnya.

Setelah itu, Maryanto kembali diantarkan makanan dari Grab berupa sebuah roti Maryam pada pukul 16.00 WIB.

"Maryanto tidak pesan makanan, tapi dikirim makanan lagi. Atas complain Maryanto, akhirnya driver Grab ini memanggil teman-teman driver lain dan menceritakan bahwa Maryanto telah ditipu seseorang yang mengatasnamakan alamat rumahnya," ujar AKP Didik.

Kemudian, para pengendara ojek online ini melacak pemesan makanan yang menipu Maryanto melalui aplikasi. Mereka menghubungi Ketua RT dan Ketua RW Dukuh Turi untuk membahas dan menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Ada driver Grab yang kebetulan orang Dukuh Turi Cemani telah mengetahui pelakunya," kata AKP Didik.

Lalu sejumlah warga Dukuh Turi beserta anggota Polsek Serengan, Aiptu Kismanto yang bertempat tinggal di Dukuh Turi, melalukan mediasi untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.

Setelah didatangi, FAF yang didampingi orangtuanya kemudian mengaku telah melakukan pemesanan fiktif hingga 185 kali. Menurut pengakuan FAF, aksinya telah dilakukan selama tiga pekan terakhir.

Selain itu, para driver menuntut pertanggungjawaban karena aksi FAF sudah merugikan mereka. Namun, meski diwarnai ketegangan, mereka sepakat untuk berdamai. FAF kemudian diminta membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com