Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halangi Akses Damkar, Jembatan yang Dibangun Apartemen Diprotes Warga

Kompas.com - 26/03/2019, 06:01 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Warga Jalan Semampir Selatan, Kota Surabaya, Jawa Timur, memprotes manajemen Apartemen Bale Hinggil.

Mereka meminta manajemen meninggikan jembatan akses masuk dari jalan raya menuju pintu masuk apartemen.

Akibat jembatan setinggi 3 meter tersebut, warga khawatir mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke permukiman jika ada rumah warga yang terbakar.

"Kami minta jembatan dibongkar agar mobil pemadam ukuran besar bisa masuk, ini demi keamanan warga juga," kata Budi Utomo, warga Jalan Semampir Selatan, Surabaya, Senin (25/3/2019).

Tidak hanya mobil pemadam kebakaran, menurut dia, warga juga kesulitan mendatangkan truk berukuran besar untuk keperluan pindah rumah dan sebaginya.

Baca juga: Tiga Orang Tewas akibat Jalan Rusak, Seorang Warga Protes di Media Sosial

Hendra Sasmita, tim kuasa hukum warga, mengaku sudah mengumpulkan bahan dan keterangan dari berbagai instansi yang berwenang seperti Badan Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya Kota Surabaya.

"Hasil Pulbaket sudah kami kirim ke gubernur hingga presiden agar menjadi atensi untuk segera disikapi," terangnya.

Jembatan yang dibangun manajemen Apartemen Bale Hinggil, menurutnya, mengancam keamanan warga karena tidak memberikan akses yang cukup untuk dilintasi mobil pemadam jika terjadi kebakaran.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama PT Tlatah Gema Anugerah, selaku pemilik Apartemen Bale Hinggil, Hengky Budiharto, mengaku sudah menyosialisasikan pembangunan jembatan tersebut kepada warga. Bahkan warga sudah menerima kompensasi.

Kata dia, pembangunan jembatan sudah mendapatkan izin dari Balai Besar Pengelola Jalan Nasional karena jalan raya Merr berstatus jalan nasional.

"Kontruksi jembatan juga seizin Pemkot Surabaya," jelasnya.

Menurut dia, dengan tinggi jembatan 3 meter, masih memungkinkan mobil pemadam ukuran tertentu untuk masuk ke permukiman.

"Gedung kami juga memiliki sistem pemadam yang memungkinkan untuk memadamkan api di permukiman sekitar gedung," jelasnya.

"Jika memang harus mendatangkan mobil pemadam ukuran besar, juga ada akses jalan yang kami sediakan meskipun tidak melalui bawah jembatan tersebut," katanya.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Maria Kawa Belum Juga Terungkap, Polres Luwu Diprotes

Jalan tembus yang dibangun dari jalan raya ke pintu masuk apartemen, menurut dia, juga dibuat untuk memberi akses jalan kepada warga yang tinggal di salah satu sisi permukiman di sekitar bangunan apartemen.

Senin (25/3/2019) pagi, pihak manajemen apartemen menggelar simulasi 2 jenis mobil pemadam kebakaran untuk masuk ke jembatan yang dipersoalkan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com