Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengamuk, Pria Ini Bacok Tiga Anggota Keluarga Mantan Istrinya

Kompas.com - 23/03/2019, 23:04 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Khairina

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Syahrul Ahmad alias Alul (47), mendatangi rumah Dina (36) di Jalan Pancing Gang Hawa, Kelurahan Indrakasih, Kecamatan Medantembung, Sabtu (23/3/2019) menjelang petang.

Dia menenteng parang dan membawa ransel yang isinya pisau, palu, tang, dan obeng. Begitu sampai di rumah mantan istrinya itu, Alul mengamuk menyerang orang yang ditemuinya.

Ngatemi (65), Paramita Susanti (26), dan Riki Prapanca (24), jadi korban sabetan dan bacokan. Sedang Indra Gunawan (29), berhasil lolos dari kejaran pelaku.

Sambil berlari, Indra menjerit meminta tolong. Begitu warga berdatangan, pelaku mencoba kabur namun berhasil ditangkap tak jauh dari rumah para korban.

Baca juga: Lagi, Seorang Pemuda Mengamuk dan Unboxing Motornya

Tak pelak, pelaku sempat menjadi bulan-bulanan massa sebelum diserahkan ke polisi. Sementara para korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Haji, Medan untuk mendapat pertolongan medis.

"Tiga korban itu, mamak sama adik-adik ku. Kami lagi di rumah pas Si Alul datang. Dia serang kami dengan membabi buta. Aku lari minta pertolongan warga," kata Indra di Mapolsek Percutseituan, Sabtu malam.

"Akibat bacokan, mamak luka di leher, tangan sama pahanya. Adik-adikku luka di tangan kanan dan kakinya," sambung pria yang sehari-hari bekerja sebagai mekanik ini.

Sementara Dina, kakak sepupu Indra yang juga mantan istri pelaku terlihat lemas terduduk di bangku samping ruang Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Percutseituan.

Dia berulang kali menanyakan keadaan para korban kepada setiap kerabat yang datang menjumpainya. Dina mengaku, melihat kedatangan pelaku, dia langsung lari.

"Sudah kutengok dia di depan rumah, lari aku. Kalau enggak, akulah yang dibunuhnya," ucap Dina.

Baca juga: Fakta Pria Mengamuk di Bank BNI Dumai, Diduga Ingin Bakar Kantor hingga Ditembak Kaki Kiri

Mereka sudah empat tahun berumah tangga, dua tahun lalu berpisah. Kini dia sudah menikah lagi. Pada Rabu (20/3/2019), pelaku datang ke rumah mencarinya tapi tidak ketemu.

"Dia bawa peralatan yang sama kayak (seperti) tadi. Karena tak jumpa sama ku, masuk dia ke kamarku dan dihancurkannya lemariku pakai parang. Terus dibilangnya sama keluarga,pisau ini untuk Dina, parang ini untuk suaminya," kata Dina menirukan ucapan pelaku.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Polsek Percutseituan.

Kapolsek Percutseituan Kompol Faidil Zikri yang coba dikonfirmasi lewat sambungan telepon tidak menjawab panggilan masuk.

Kompas TV Aparat kepolisian yang mendapatkan laporan adanya perusakan dan pengancaman langsung menuju ke lokasi kejadian. Dengan menggunakan senjata lengkap aparat kepolisian mengepung sebuah bank di Kota Dumai. Penangkapan terhadap pria ini sempat mengalami kesulitan karena pelaku bersenjata parang dan sempat mengancam polisi. Aksi ini akhirnya bisa diakhiri polisi setelah melumpuhkan pelaku dengan timah panas. Pelaku yang diketahui bernama Margono berhasil diamankan dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan operasi pengangkatan peluru yang bersarang di kaki kirinya. Dari tangan pelaku petugas berhasil menyita barang bukti berupa senjata tajam berupa parang, jerigen berisi bahan bakar, dan barang bukti lainnya. Sebelumnya dari rekaman kamera CCTV salah satu bank terlihat pelaku memasuki bank dengan mengendarai sepeda motor. Setelah itu pelaku mengeluarkan senjata tajam jenis parang dan mengancam sejumlah orang yang berada di dalam bank untuk keluar. Pelaku kemudian menyiramkan bensin yang dibawanya dengan jerigen ke meja karyawan serta lantai BNI. Petugas bank yang mengetahui ini langsung lapor ke aparat Polisi Resor Kota Dumai. Pihak kepolisian hingga kini masih mendalami motif pelaku yang melakukan perusakan,pengancaman, dan pembakaran di kantor BNI Dumai. Dari hasil penyidikan sementara pelaku diduga mengalami stres. #MerusakBank #Dumai #Riau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com