Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Diminta Antisipasi Munculnya Siklon Veronika

Kompas.com - 21/03/2019, 18:02 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Masyarakat di Gunungkidul dan Yogyakarta pada umumnya dihimbau untuk mewaspadai munculnya siklon Veronika dalam beberapa hari ke depan.

Hal ini lantaran dikhawatirkan bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi.

"Kami sudah mendapatkan informasi mengenai munculnya siklon Veronika oleh BMKG," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki saat ditemui di Kantornya Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Australia Gelar Evakuasi Massal Jelang Kedatangan Siklon Trevor

Dijelaskannya, hasil pantauan BMKG staklim Yogyakarta, ada siklon baru yang bernama TC Veronika yang muncul di sebelah barat Australia atau di Samudera Hindia selatan Bali.

Siklon ini diprediksi akan berpengaruh terhadap cuaca di DI Yogyakarta, antara lain terbentuknya through atau palung tekanan rendah di selatan Jawa. Hal ini berpotensi menimbulkan hujan lebat, terutama di bagian selatan Yogya.

Terbentuknya area konvergensi atau pertemuan atau perlambatan angin, sehingga menimbulkan pembentukan awan awan hujan di DI Yogyakarta.

Hasil pantauan lainnya berupa menghangatnya suhu permukaan laut di perairan selatan Yogya, suhu laut mencapai 28-30 derajat celcius. 

Melihat kondisi di atas, diprediksi hingga 2-3 hari ke depan untuk wilayah DIY sebagian besar masih akan diguyur hujan sedang-lebat dan dapat disertai angin kencang dan petir.

Untuk antisipansi bencana hidrometeorologi seperti hujan deras, petir hingga tanah longsor sudah disosialisasikan kepada masyarakat.

"Mereka sudah berpengalaman terkait itu kami juga sudah sosialisasi melalui radio dan juga sosialisasi langsung kepada masyarakat," ucapnya.

Baca juga: Siklon Tropis Veronika Landa NTT, Tinggi Gelombang Laut Capai 5 Meter

Disinggung mengenai jumlah kerugian akibat hujan deras siklon Savana hari Minggu (17/3/2019) lalu, pihaknya belum bisa memastikan. Saat ini, Edy mengaku baru melakukan penghitungan.

"Untuk bencana terakhir kami masih melakukan pendataan. Tetapi untuk longsor di Gedangsari beberap minggu lalu kerugian mencapai Rp 2,9 miliar," jelas Edy.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sudah melakukan status tanggap darurat melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor 88/2019.

Status tanggap darurat berlaku selama 14 hari mulai Jumat (8/3/2019) hingga Rabu (27/3/2019).

Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan, pemerintah kabupaten telah menginstruksikan kepada semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk terjun ke lokasi bencana.

"Kawasan pantai merupakan kawasan vital karena pantai merupakan ikon Gunungkidul untuk mendatangkan wisatawan. Ini menjadi perhatian kami agar bisa membenahi sehingga bisa cepat dalam waktu dekat," ucap Bupati. 

Kompas TV Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG mengeluarkan peringatan cuaca buruk yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, hujan lebat disertai angin kencang dan petir diperkirakan akan terjadi hingga 8 Februari mendatang. Peringatan dikeluarkan berdasarkan pemantauan citra satelit yang menunjukkan anomali atmosfer yang berdampak signifikan di sejumlah wilayah Indonesia bagian Timur dan Tengah. Hal ini disebabkan adanya dua fenomena alam yaitu kemunculan bibit siklon di perairan teluk Carpentaria Australia dan sirkulasi Siklonik di perairan Selat Karimata.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com