Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Dulu Kita Impor Kentang, Hari Ini Kita Ekspor

Kompas.com - 21/03/2019, 17:27 WIB
Ari Maulana Karang,
Khairina

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Menteri Pertanian Amran Sulaiman melepas ekspor 5 ton kentang ke Singapura secara langsung di lapangan SOR Ciateul, Kecamatan Tarogong Kidul, Kamis (21/3/2019).

Ekspor senilai Rp 340 miliar tersebut merupakan hasil panen para petani di Kabupaten Garut.

“Dulu kita impor kentang, hari ini kita lakukan ekspor untuk beberapa negara, impor kentang untuk pangan sudah ditutup, janji Pak Dirjen, sebentar lagi impor (kentang) untuk industri ditutup,” jelas Amran saat memberikan sambutan di hadapan ribuan petani di Garut.

Baca juga: Di Subang, Prabowo Janji Lindungi Para Petani dari Serbuan Produk Impor

Amran menyampaikan, tahun 2014 pemerintah masih mengimpor jagung sebanyak 3,5 juta ton.

Namun, tahun 2017, impor jagung sudah dihentikan. Kemudian, tahun 2018 Indonesia berhasil mengekspor jagung ke luar negeri sebanyak 380 ribu ton.

“Dulu, kita impor jagung 3,5 juta ton tahun 2014, 2017 tidak ada impor, 2018 kita ekspor 380 ribu ton, di akhir tahun impor 100 ribu ton, artinya surplus,” katanya.

Amran menyampaikan, di era pemerintahan Jokowi-JK, Kementerian Pertanian telah mengucurkan bantuan ke wilayah Jawa Barat sebesar Rp 30 triliun untuk sektor pertanian dan pedesaan.

Sementara, khusus untuk Garut, bantuan yang disalurkan pemerintah pusat melalui Kementan mencapai Rp 1,75 triliun.

“Di Garut, kami akan membagikan ayam gratis, 50 per rumah tangga miskin, kami beri pakan gratis, kandang gratis, pakan gratis sampai umur 6 bulan, totalnya 630 ribu ekor,” katanya.

Amran mengklaim, Kementerian Pertanian banyak sekali memberi bantuan untuk pertanian. 

“Dulu, hanya 35 persen anggaran untuk petani, selebihnya adalah operasional, saya katakan biaya yang tidak penting kita coret. Alihkan, belikan bibit jagung untuk petani, domba dan ayam untuk petani,” katanya.

Baca juga: AHY: Kita Harus Kurangi Ketergantungan Impor Pangan

Amran menyampaikan, banyak anggaran di Kementerian Pertanian yang dicoret dan anggarannya dialihkan untuk bantuan.

Diantaranya adalah anggaran perjalanan dinas, seminar, biaya operasional yang tidak penting, kunjungan luar negeri yang tidak penting, hingga biaya gunting pita, MC dan biaya cipika-cipiki.

“Itu perintah Bapak Presiden, biaya beli kendaraan kami cabut, mobil menteri mobil lama, umurnya sudah 12 tahun, sudah tiga kali mogok, kami naik ojek, naik taksi enggak apa apa, dahulukan rakyat, makanya saya bahagia dengan kabar dari bupati kemiskinan turun 2 persen,” katanya.

Amran mengapresiasi sinergi antara pemerintah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat hingga akhirnya angka kemiskinan di Garut bisa turun 2 persen dari sebelumnya 11 persen menjadi 9 persen.

Kompas TV Dalam kunjungannya ke Banyuwangi, Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengunjungi nelayan Desa Tembokrejo, Muncar, Selasa (19/3). Sandi mengatakan akan memperhatikan nasib nelayan dengan cara memaksimalkan hasil nelayan lokal dan memproteksi ikan impor. Selain itu, jika Sandi terpilih menjadi wakil presiden, dirinya berjanji akan memberikan gajinya untuk kaum fakir miskin dan dhuafa. #SandiagaUno #KampanyeSandiaga #RumahPemilu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com