Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembunuhan Maria Kawa Belum Juga Terungkap, Polres Luwu Diprotes

Kompas.com - 21/03/2019, 06:56 WIB
Amran Amir,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com - Pelaku pembunuhan terhadap ibu rumah tangga Maria Kawa (66) di Dusun Pintoe, Desa Buntu Babang, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, pada Selasa (19/02/2019) bulan lalu, hingga saat ini belum terungkap.

Pihak keluarga Keluarga masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian terkait motif dan pelaku pembunuhan tersebut.

"Sudah sebulan berlalu, pelaku belum juga ditangkap, kami menuntut aparat kepolisian Polres Luwu bekerja profesional dan mengungkap kasus ini," kata Matius, keluarga korban, saat ditemui di depan Mako Polres Luwu, Rabu (20/03/2019) sore.

Matius berjanji, jika kasus ini tidak berhasil diungkap, pihaknya akan kembali mendatangi Polres Luwu untuk melakukan protes dan membawa massa dalam jumlah yang lebih banyak.

Baca juga: Tiba di Luwu, Jenazah Anggota Kopassus yang Gugur di Nduga Disambut Isak Tangis Keluarga

"Ini baru rumpun keluarga, kami berikan kesempatan kepada Kepolisian untuk mengungkap kasus ini, hari ini kami datang hanya sekitar 300 orang ke Polres, kami akan datang berikutnya dengan jumlah lebih besar," ucapnya.

Para pengunjuk rasa dari keluarga kasus pembunuhan Maria Kawa ini berasal dari rumpun keluarga di Desa Sumabu, Kecamatan Bajo, kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Mereka mendatangi Mapolres Luwu untuk mendesak pihak kepolisian agar segera mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

Pengunjuk rasa yang datang ke Mapolres Luwu tersebut memakai kaos warna hitam dan ikat kepala berwarna merah, dan melakukan nyanyian sedih Toraja layaknya saat upacara rambu Solo’ digelar.

Baca juga: Bus Polres Luwu Utara Kecelakaan, 11 Atlet Karate Luka-luka

Jawaban polisi

Polisi kemudian memediasi keluarga korban dan meminta perwakilan untuk bertemu Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Faisal Syam. Mereka lalu digiring masuk ke ruangan Kasat Reskrim.

Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Faisal Syam yang dikonfirmasi mengatakan bahwa mengatakan polisi terus menyelidiki kasus ini.

Namun, dari tiga saksi yang sudah dimintai keterangan, tidak banyak memberi petunjuk pada polisi. Di hadapan massa, Faisal Syam mengaku ikut resah selama kasus ini belum terungkap.

"Kami terus berupaya agar kasus ini bisa segera kami ungkap, jika perlu meminta bantuan Polda atau Mabes," ujar Faisal.

Setelah membacakan pernyataan sikap, ratusan warga tadi, membubuhkan jempol darah di atas surat pernyataan sikap, lalu diserahkan ke Kasat Reskrim.

Baca juga: Polres Luwu Lakukan Bedah Rumah di 10 Kecamatan Secara Serentak

Kronologi kejadian

Sebelumya diberitakan Kompas.com, Maria Kawa (66), seorang ibu rumah tangga (IRT) di Dusun Pintoe, Desa Buntu Babang, kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, ditemukan meninggal dunia yang diduga akibat dianiaya.

Korban ditemukan pada Selasa (19/02/2019) pukul 16.00 Wita oleh Wim Aristhian (35), seorang wiraswasta dan Beklin (20), seorang mahasiswa.

Kasat Reserse Kriminal Polres Luwu AKP Faisal Syam mengatakan, awalnya pukul 13.00 Wita, Wim Aristhian keluar rumah meninggalkan korban yang sedang tertidur di ruang tengah bersama cucunya, Arsen (3).

“Selanjutnya sekitar pukul 16.00 wita Wim Aristhian kembali ke rumah dan menemukan korban dalam keadaan tergeletak di lantai samping pintu belakang dalam keadaan bersimbah darah,” kata Faisal saat dikonfirmasi via WhatsApp, Selasa (19/02/2019).

Baca juga: Ibu Rumah Tangga Bersimbah Darah Dianiaya Suaminya Sendiri

Faisal menambahkan, di lokasi kejadian, lemari ditemukan dalam keadaan acak-acakan. “Ditemukan 1 unit lemari di kamar korban dalam keadaan teracak, namun belum diketahui adanya barang berharga yang hilang,” ucapnya.

Menurut Faisal, berdasarkan hasil visum petugas medis Rumah Sakit Batara Guru Kabupaten Luwu, ditemukan luka terbuka di daerah leher korban sedalam 10 centimeter dan lebar 20 centimeter. “Dengan hasil tersebut korban diduga (meninggal) akibat benda tajam,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com