Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Budi Karya Kaget Lihat Pelabuhan Makassar yang Setara Surabaya

Kompas.com - 21/03/2019, 06:04 WIB
Hendra Cipto,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku kaget melihat perkembangan pelabuhan Makassar yang tumbuh cukup pesat. Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan ke lokasi Makassar New Port (MNP), Rabu (20/3/2019).

“Saya kaget, apalagi tadi Pak Gubernur bilang bahwa dari yang tadinya kapasitas petikemas di lapangan penumpukan Terminal Petikemas Makassar (TPM) hanya 700.000 TEUs, sekarang sudah lebih dari 1 juta TEUs per tahun,” ujar Budi Karya.

Budi Karya melihat bahwa pelabuhan Makassar sudah sama sibuknya dengan Surabaya.

Artinya yang dulunya proses bongkar muat barang di pelabuhan dari tiga hari menjadi dua hari dan dua hari menjadi satu hari. Dengan begitu, proses bongkar muat barang di pelabuhan volumenya meningkat drastis.

Baca juga: Menhub: KA Makassar-Pare Pare Beroperasi pada 2020

Dia kemudian memberikan pesan khusus kepada Pelindo IV yang membawahi pelabuhan Makassar untuk terus membangun, mereklamasi, melengkapi perlengkapan-perlengkapan, melakukan prosedur yang baik, melaksanakan good corporate government (GCG) serta memperhatikan pelayanan. 

Menurut Budi Karya, Kemenhub mendukung kegiatan yang ada di Makassar ini, apalagi Makassar menjadi hub di Indonesia Timur.

"Dan secara detail saya juga tahu bahwa Makassar ini produk-produk dalam negerinya, produk-produk pertaniannya unik-unik, ada kakao, kacang mete, rumput laut dan lain sebagainya. Ini pasti membuat kekuatan ekonomi masyarakat di Kawasan Indonesia Timur (KTI) semakin bagus,” jelasnya.

Oleh karenanya, lanjut Budi Karya, selain membangun Makassar, Pelindo IV juga harus mengembangkan pelabuhan yang ada di Indonesia bagian timur.

Baca juga: Menhub Akan Putuskan Tarif Baru Ojek Online Pekan Depan

 

Karena tugas dari Pelindo IV bukan hanya membangun MNP, tetapi juga bagaimana mendistribusikan barang-barang yang dari Makassar dan KTI ke pelabuhan yang ada di pulau-pulau yang lain, seperti Papua, Maluku, NTT dan lain-lain.

Tol penghubung ke pelabuhan

Mengenai tol penghubung Makassar New Port, kata Budi, secara perencanaan pihaknya bersama dengan Pemda Makassar akan menetapkan bagaimana jalan tol dan bagaimana dengan pelabuhan.

Terkait penetapan Makassar sebagai hub internasional, pihaknya sudah meminta harus ada satu penataan antara industri, jalan dan kegiatan yang mendukung secara terintegrasi.

“Yang melaksanakan nanti adalah swasta (B to B). Saya minta Pelindo IV untuk mengajukan proposal, mana yang bisa memberikan dukungan kepada Makassar New Port ini. Saya pikir sesatu yang lazim, B to B biasanya lebih lincah daripada dengan pemerintah karena hirarki keputusannya lebih singkat,” katanya.

Baca juga: Menhub Akan Undang Boeing untuk Klarifikasi Terkait Pesawat 737 Max 8

Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero), Farid Padang memaparkan, secara total sampai dengan 19 Maret 2019, realisasi fisik pembangunan Makassar New Port Tahap I realisasi keseluruhannya sudah mencapai 95,65 persen.

Dengan rincian, Tahap 1 Paket A progres-nya sudah 100 persen, Paket B mencapai 96,19 persen dan Paket C sudah 85,76 persen.

“Saat ini, di Tahap I Paket B sedang dilakukan pekerjaan revetment, pengecoran jalur RTGC, pekerjaan perkerasan paving block dan rigid serta pengerukan. Sedangkan di Paket C sedang dilakukan finishing top layer,” terang Farid.

Tambah fasilitas crane

Dia menuturkan, pada Sabtu (16 Maret 2019) kemarin, pihaknya kembali mendatangkan alat yakni 8 unit Rubber Tyred Gantry (RTG) Crane di Makassar New Port (MNP) sebagai salah satu bentuk komitmen yang kuat dari Pelindo IV untuk menunjukkan kepada masyarakat di Indonesia Timur bahwa pelabuhan besar telah hadir.

Baca juga: Setelah Boeing 737 Max Dilarang Terbang, Menhub Terjunkan Tim untuk Periksa Pesawat

“Karena saat ini MNP sudah melayani sekitar 50 kapal lebih dan sudah banyak yang meminati pelabuhan baru ini. Sudah banyak perusahaan pelayaran maupun pemilik barang yang sangat interest untuk melakukan kegiatan operasional kapalnya di pelabuhan baru dan hub di Indonesia Timur ini,” paparnya.

Dengan kedatangan 8 unit RTG Crane, lanjut Farid, total saat ini MNP memiliki 28 unit alat yang terdiri dari 2 unit Ship to Shoe (STS) Crane, 10 unit RTG Crane, 2 unit Reach Stacker 45 Ton, 1 unit Forklift 32 Ton, 1 unit Forklift 7 Ton dan 12 unit Terminal Tractor.

“8 unit RTG yang baru didatangkan tersebut untuk percepatan produktivitas baik di lapangan maupun di dermaga. Hal itu juga menunjukkkan kerja keras Pelindo IV dalam rangka menyukseskan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sedang disiapkan untuk diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com