Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Warga Bantul Tewas akibat Longsor dan Banjir

Kompas.com - 20/03/2019, 19:55 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Total korban meninggal dunia dalam bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, sebanyak 5 orang. Pemerintah Kabupaten Bantul mengupayakan warga terdampak bencana mendapatkan bantuan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, lima korban itu adalah Rufi Kusuma Putri (9) dan Eko Supatmi (45), keduanya warga Dusun Kedung Buweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri.

Selain itu, Painem (70), warga Dusun Numpukan, Desa Karang Tengah, Kecamatan Imogiri, Bantul, Sudi Atmojo (80), warga Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul dan Sukiyat (56), warga Dusun Nogosari II, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Bantul.

Baca juga: Dua Warga Bantul yang Tertimbun Longsor Ditemukan Tewas

 

"Jumlah korban meninggal karena banjir dan longsor di Bantul ada 5 orang," kata Dwi, saat dihubungi wartawan melalui telepon, Rabu (20/3/2019).

Menurut dia, pasca-ditemukan dua korban di Dusun Kedung Buweng, operasi pencarian dihentikan. "Untuk pembersihan material longsor terus dilakukan," ucap dia. 

Bupati Bantul, Suharsono menjanjikan bantuan untuk korban bencana. "Masyarakat yang rumahnya rusak ini bisa kami bantu. Mereka sudah kehilangan harta benda kan harus dibantu," kata Suharsono.

"Saya juga mengucapkan duka yang mendalam kepada keluarga korban dan semoga terus diberi kekuatan dalam menghadapi cobaan ini," tambah dia.

Baca juga: Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Longsor Bantul

Pihaknya akan membahas terkait skema bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat terdampak. Untuk keluarga korban meninggal, akan diberikan santunan.

Saat ini, pemerintah masih fokus pada menjalankan status masa tanggap darurat bencana.

"Kami sudah ada anggaran, sedikit tambahan. Belum kami hitung. Yang jelas kami bantu semuanya. Sementara, kami masih menjalankan masa darurat hingga tujuh hari. Nanti kami bicarakan bersama," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com