SURABAYA, KOMPAS.com - Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan menyebut, semua daerah di Jawa Timur memiliki potensi kerawanan gangguan kamtibmas saat hari pemungutan suara Pilpres mapun Pileg 2019 pada April mendatang.
"Semua daerah berpotensi dan semua tahapan juga berpotensi, makanya kami antisipasi segala bentuk potensi kerawanannya, karena setiap pemilu karakter kerawanannya selalu berbeda," kata Luki, Rabu (20/3/2019) di Mapolda Jawa Timur.
Polisi, kata Luki, juga sudah memetakan dan mengklasifikasi karakter kerawanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) berdasarkan analisa wilayah.
"Ada 3 jenis TPS, pertama rawan, kedua rawan 1, dan ketiga sangat rawan. Masing-masing kategori perlu penanganan dan penempatan jumlah personil yang berbeda," terangnya.
Baca juga: Antusiasme WNI di Polandia Saat Mencoblos pada Pemilu 2019...
Selain polisi, TPS tertentu juga akan dijaga oleh pasukan Linmas dan TNI.
"Pola-polanya nanti akan diatur sesuai kebutuhan dan tingkat kerawanan yang diprediksi," terang Luki.
Di hari pemungutan suara Pemilu 2019 yang digelar pada 17 April mendatang, akan ada lebih dari 130 ribu TPS di Jawa Timur.
"Pengamanan tidak hanya saat pemungutan suara, tapi juga saat pengiriman logistik ke daerah-daerah terpencil," ucapnya.