GRESIK, KOMPAS.com - Istilah jeglongan sewu atau ribuan lubang jalan sempat muncul di awal 2017, sebagai bentuk sindirian warga akan rusaknya Jalan Raya Manyar di Gresik, Jawa Timur.
Kini, Jalan Raya Manyar kembali dikeluhkan oleh warga dan para pengguna jalan, lantaran proyek peninggian yang sedang dikerjakan.
Proyek tersebut membuat kondisi Jalan Raya Manyar saat ini menjadi berdebu saat kering, dan berlumpur apabila usai diguyur hujan.
Pada saat jam berangkat kerja atau sekolah di pagi hari maupun saat jam pulangnya, kerap menimbulkan kemacetan.
Baca juga: Protes Jalan Rusak, Warga L2 Kukar Tanam Pohon Pisang di Jalan
"Mulai seperti itu masih kurang satu bulan, sejak mulai sering hujan. Sebelumnya hanya berdebu saja, tapi memang debunya sedikit lumayan mengganggu," ujar Lilis, seorang warga ketika ditemui di warungnya, di tepi Jalan Raya Manyar, yang berada di Desa Banyuwangi, Kecamatan Manyar, Gresik, Selasa (19/3/2019).
Lilis mengatakan, jalan raya yang ada di depan warungnya mulai berubah menjadi seperti itu, sejak dilakukan peninggian dengan cara diurug menggunakan media tanah dan juga pasir.
Sehingga begitu turun hujan, maka kondisi jalan raya akan berubah menjadi layaknya medan off road, sementara begitu kondisi cuaca panas akan menyebabkan debu beterbangan.
"Kemarin saat malam harinya hujan, saya sampai putar lewat Deket, Lamongan. Sebab, kondisi Jalan Raya Manyar berlumpur," kata Yayuk, salah seorang pengendara motor yang sehari-hari bekerja di wilayah Gresik kota.
Kondisi Jalan Raya Manyar di Gresik, sudah mendapat respons dari Wakil Gubernur JawaTimur, Emil Elestianto Dardak. Emil merespons dengan menulis komentar pada unggahan dari akun Instagram @infogresik.
Baca juga: Bantah Klaim Bupati, Warga Pandeglang Urunan Beras Perbaiki Jalan Rusak
"@infogresik izin share info dari Kepala Bakorwil Bojonegoro yg mewakili Pemprov utk wilayah termasuk Gresik, minggu lalu di Jalan Nasional tersebut ada peninggian yg melibatkan pengurugan material. Krn hujan intensitas tinggi terjadi saat pengurugan menyebabkan situasi yg ada di lapangan saat ini. Kepala Bakorwil Bojonegoro sedang berkoordinasi untuk segera mendapat informasi tindak lanjutnya," tulis Emil.
Dari pantauan di lapangan, memang terlihat pengerjaan masih dilakukan oleh pekerja dan alat berat.
Ada yang mengerjakan proyek peninggian jalan, ada pula yang sedang mengerjakan proyek box culvert di tepi jalan untuk saluran drainase.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.